Hindari kalimat seperti, "Kamu tuh selalu bikin masalah!" atau "Kamu anak nakal!" Ganti dengan kalimat yang fokus ke perilakunya, bukan label kepribadiannya.
Contoh:
Daripada bilang, "Kamu bandel banget sih!"
Lebih baik bilang, "Tadi mama lihat kamu dorong adik. Yuk, kita bicarain kenapa kamu kesal."
3. Ajak Anak Bahas Perasaannya
Biasain ngobrol tentang emosi. Anak butuh belajar bahwa semua perasaan itu valid, asal disampaikan dengan cara yang baik.
Contoh:
"Kamu kelihatan marah, mau cerita kenapa?"
4. Luangin Waktu Khusus Buat Ngobrol
Nggak harus lama-lama, 15-30 menit sehari cukup kok. Bisa pas makan bareng, sebelum tidur, atau pas jalan sore. Yang penting rutin dan fokus ke anak.
5. Gunakan Kalimat "Aku Merasa..."
Kalimat ini bisa bantu kamu nyampaikan perasaan tanpa bikin anak merasa disalahkan.
Contoh:
"Ayah merasa sedih waktu kamu nggak dengerin, karena ayah sayang kamu dan pengen kamu aman."