Mohon tunggu...
nafisa laili zahran
nafisa laili zahran Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya sangat tertarik dengan hal-hal yang berpengaruh pada masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mohammad Yamin: Pelopor Sumpah Pemuda

22 September 2025   06:45 Diperbarui: 22 September 2025   06:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohammad Yamin pernah menduduki beberapa jabatan yang cukup penting di pemerintahan, seperti: 

  • Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
  • Menteri Kehakiman (1951)
  • Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (1952-1955)
  • Ketua Panitia Pemilihan Umum (1955)
  • Menteri Sosial (1959)
  • Penasihat Lembaga Pembinaan Hukum Indonesia (1961)
  • Ketua Dewan Pengawas KKBN (1961-1962)
  • Ketua Dewan Perancang Nasional atau Dapermas (1962)
  • Menteri Penerangan dan ketua Dapermas (1962)
  • Anggota Dewan Pertahanan Nasional dan staf pembantu presiden bidang ekonomi (1962)
  • Ketua Penerangan Tertinggi Pembebasan Irian Barat (1962)

Peran dalam Perumusan Pancasila

Melalui keanggotaannya di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Mohammad Yamin turut memberikan gagasan penting mengenai dasar negara Indonesia. Dalam sidang-sidang BPUPKI, ia mengemukakan konsep mengenai lima asas yang kemudian dikenal sebagai cikal bakal Pancasila, serta ikut menyusun rancangan Undang-Undang Dasar 1945. Perannya ini menjadikan Yamin sebagai salah satu tokoh penting dalam lahirnya konstitusi dan ideologi negara Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Yamin tetap aktif mempertahankan kedaulatan bangsa. Salah satu kontribusi pentingnya adalah ketika ia menjadi penasihat negara dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Akhir Hidup

 Di tahun-tahun akhir hidupnya, Mohammad Yamin tetap aktif di pemerintahan serta berbagai kegiatan kebudayaan dan sejarah. Namun, kesehatannya mulai menurun akibat tekanan kerja dan usia. Mohammad Yamin wafat pada 17 Oktober 1962 di Jakarta pada usia 59 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya.   

Mohammad Yamin diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas dedikasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan, merumuskan dasar negara, serta kiprahnya di dunia sastra dan sejarah. Warisan pemikiran Yamin baik dalam bidang politik, bahasa, maupun kebudayaan tetap menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kedaulatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun