Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cintaku

12 Desember 2019   07:43 Diperbarui: 15 Desember 2019   16:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: goodhumor24.com

Pelan-pelan kukecup dunia ramaiku
Lalu;
'selamat tinggal'...

Mulai kutitip bukit
Jauh di dalam jiwa
Mencari telaga kaca

'Cintaku,...

Cintaku padamu
Yang barangkali tak sampai
Membawaku ketempat yang sunyi

Sajak
Tentu saja bukan keputus-asaan
Bukan pula kata sekedar bermula

Tapi satu;
Cinta,

Sajak bukan kamar sembunyi
Sudah kulepas juga
Burung-burung mimpi
Terbakar musnah di api semedi

Sajak ini kutulis untukmu
Bukan berarti patah cintaku
Karena dunia lain terbuka
Tersenyum mengajak berbicara

Cintaku

Biarpun cintaku tak seutuh dan tak sebanding
Seperti cinta yang Kau berikan padaku
Aku akan tetap berusaha sungguh mampu mengasihi-Mu
Dalam tak terhitung banyaknya ketidak-tahuanku
Dalam menggunungnya kebodohanku
Dengan belajar tulus mengasihinya...

Dialah Engkau Cintaku
Yang mampu kulihat atas kasatnya pandanganku
Atas mata telanjangku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun