Mohon tunggu...
Nabita Kamaliah
Nabita Kamaliah Mohon Tunggu... Penulis dan Penikmat buku

Menulis untuk merapikan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepatu Usang

26 Juli 2025   07:48 Diperbarui: 26 Juli 2025   07:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepatu usang (unsplash.com/Angelo Pantazis)

"Kehidupan macam apa ini?" Teriakku dalam keheningan malam,

Meringkuk di atas sajadah dengan napas tertahan, 

Menanti jawaban yang tak akan pernah tersampaikan,

Malam semakin kelam, tangis yang tak cukup reda 

Langkahku semakin tak karuan, 

Debu semakin menyelimuti sepatuku, 

Jiwa yang penuh ambisi, kini hanya sekadar ilusi

Perlahan, arahku semakin kabur dalam penglihatan

"Kemana sebenarnya Kau menuntunku?" Tanyaku dalam diam. 

Mungkin benar, ini adalah jalan terbaik yang pernah kudambakan

Sesuatu yang pernah kudoakan, meski nyatanya aku tersesat di jalan pulang

Jauh, semakin jauh hingga aku pun tak mengenal diriku

Sepatuku telah usang, 

Masih pantaskah aku kembali?

Karena aku tak tahu bagaimana menyucikan sepatu ini, 

Kalau bukan karena ampunan-Mu yang begitu luas. 

Wahai Tuhan Pencipta alam, 

Sudikah Kau menerimaku? 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun