Hukum berperan penting sebagai alat kontrol sosial dalam masyarakat, berfungsi untuk menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Sebagai sistem norma yang mengatur perilaku individu dan kelompok, hukum memberikan pedoman yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Melalui sanksi-sanksi yang ditetapkan, hukum mencegah tindakan merugikan yang dapat merusak tatanan sosial.Salah satu fungsi utama hukum sebagai kontrol sosial adalah pencegahan. Dengan adanya ancaman hukuman yang tegas, masyarakat cenderung mematuhi aturan demi menghindari sanksi. Misalnya, hukum pidana mengatur tindakan kriminal seperti pencurian, di mana pelanggar dikenakan hukuman penjara atau denda. Selain itu, hukum lalu lintas menetapkan aturan untuk menjaga keselamatan bersama, seperti kewajiban menggunakan helm saat berkendara.Â
Hukum juga berfungsi sebagai mekanisme penyelesaian konflik. Dalam situasi di mana sengketa muncul antara individu atau kelompok, sistem hukum yang adil memungkinkan penyelesaian melalui prosedur resmi tanpa kekerasan. Ini penting untuk menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum.Lebih jauh lagi, hukum memberikan legitimasi bagi pemerintah dalam menjalankan kekuasaan. Kebijakan yang diambil berdasarkan hukum dapat diterima oleh masyarakat, asalkan penegakannya adil dan transparan. Dengan demikian, hukum tidak hanya berfungsi untuk mengatur perilaku individu tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.Â
Contoh Hukum Sebagai Social Control
Salah satu contoh paling jelas adalah hukum pidana, yang mengatur berbagai tindakan kriminal seperti pencurian, penipuan, dan kekerasan. Ketika seseorang melanggar hukum ini, mereka dikenakan sanksi yang tegas, seperti penjara atau denda. Sanksi ini berfungsi untuk memberikan efek jera, mencegah individu lain melakukan pelanggaran serupa. Dengan demikian, hukum pidana berperan sebagai pengendali perilaku yang menyimpang dari norma sosial yang telah disepakati. Selain itu, aturan lalu lintas juga merupakan contoh konkret dari hukum sebagai kontrol sosial. Misalnya, kewajiban untuk mengenakan helm saat berkendara tidak hanya bertujuan untuk melindungi pengendara, tetapi juga untuk menjaga keselamatan umum. Ketika pelanggaran terhadap aturan ini terjadi, sanksi berupa denda atau tilang diterapkan. Ini menunjukkan bagaimana hukum berfungsi untuk mencegah kecelakaan dan memastikan bahwa semua pengguna jalan mematuhi norma yang ada.
Refleksi Peran Mahasiswa dalam Hukum Sebagai Social Control
Mahasiswa memainkan peran yang sangat penting dalam konteks hukum sebagai kontrol sosial, berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan sistem hukum yang ada. Dalam situasi di mana perubahan sosial dan politik terjadi dengan cepat, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi secara aktif dalam menjaga ketertiban dan keadilan di masyarakat.Sebagai generasi muda yang terdidik, mahasiswa memiliki kapasitas intelektual yang cukup untuk menganalisis berbagai isu sosial dan politik. Mereka tidak hanya dituntut untuk memahami hukum, tetapi juga untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, mahasiswa berfungsi sebagai agen perubahan, yang dapat mengedukasi masyarakat tentang hak-hak mereka serta pentingnya mematuhi hukum. Melalui diskusi, seminar, dan kegiatan organisasi, mereka dapat menyebarluaskan pemahaman mengenai hukum dan norma-norma sosial yang berlaku.Contoh nyata dari peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terlihat dalam aksi demonstrasi atau unjuk rasa.Â
Mahasiswa sering kali menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat terkait isu-isu penting, seperti kenaikan harga bahan bakar atau kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan. Dalam konteks ini, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengkritik, tetapi juga sebagai mediator yang menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. Mereka berusaha mencegah tindakan anarkis dan memastikan bahwa demonstrasi tetap fokus pada isu yang diangkat, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dengan jelas tanpa menimbulkan kerusuhan.Di samping itu, mahasiswa juga memiliki peran dalam pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Dengan partisipasi aktif dalam proses pembuatan kebijakan publik, mahasiswa dapat memberikan masukan yang konstruktif dan kritis. Mereka bisa terlibat dalam forum-forum diskusi atau konsultasi publik yang diadakan oleh pemerintah, sehingga suara masyarakat dapat terdengar dan diperhatikan.Â
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya sekadar mengkritik, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi permasalahan sosial.Kepedulian terhadap isu-isu sosial juga menjadi bagian dari peran mahasiswa sebagai kontrol sosial. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, mereka dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hukum dan norma-norma sosial. Misalnya, mahasiswa bisa menyelenggarakan program edukasi tentang pencegahan praktik korupsi atau politik uang dalam pemilihan umum. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika sosial tetapi juga pelopor perubahan positif.Secara keseluruhan, peran mahasiswa dalam hukum sebagai kontrol sosial sangatlah signifikan. Mereka diharapkan mampu menjembatani antara teori hukum yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktiknya di lapangan. Dengan idealisme dan semangat juang yang tinggi, mahasiswa dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan tertib serta mendorong perubahan positif demi kemajuan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI