4. Menggunakan "Future Self" Perspective
Sebelum membuat keputusan cepat, tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang akan dipikirkan oleh diri saya 6 bulan dari sekarang tentang keputusan ini?" Perspektif ini membantu kita keluar dari tunnel vision yang sering muncul saat mengalami scarcity dan melihat gambaran yang lebih besar.
5. Membangun Support Network
Scarcity sering kali membuat kita merasa sendirian dan terisolasi. Membangun jaringan dukungan—baik rekan kerja, mentor, atau komunitas profesional—memberikan akses pada perspektif dan sumber daya tambahan saat kita mengalami keterbatasan.
Agar Tetap Optimal Meski Scarcity Hadir Menyapa
Scarcity adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan kita, terlebih sebagai profesional. Namun dengan memahami mekanisme psikologisnya dan menerapkan strategi-strategi di atas, kita dapat mengubah scarcity dari musuh menjadi guru.Â
Alih-alih membuat kita reaktif, scarcity dapat melatih kita untuk menjadi lebih strategis, efisien, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Yang terpenting adalah menyadari bahwa mengatasi scarcity bukanlah tentang memiliki lebih banyak sumber daya, melainkan tentang mengelola sumber daya yang ada dengan lebih bijak dan membangun sistem yang memungkinkan kita tetap berfungsi optimal bahkan dalam keterbatasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI