Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Daun Pintu di Atas Motor, Kreatif atau Kepepet?

3 Agustus 2025   07:07 Diperbarui: 4 Agustus 2025   13:24 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seorang Bapak yang Berjualan Pintu Keliling Pake Motor. Sumber: Dokumentasi Pribadi

4. Menggunakan "Future Self" Perspective

Sebelum membuat keputusan cepat, tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang akan dipikirkan oleh diri saya 6 bulan dari sekarang tentang keputusan ini?" Perspektif ini membantu kita keluar dari tunnel vision yang sering muncul saat mengalami scarcity dan melihat gambaran yang lebih besar.

5. Membangun Support Network

Scarcity sering kali membuat kita merasa sendirian dan terisolasi. Membangun jaringan dukungan—baik rekan kerja, mentor, atau komunitas profesional—memberikan akses pada perspektif dan sumber daya tambahan saat kita mengalami keterbatasan.

Agar Tetap Optimal Meski Scarcity Hadir Menyapa

Scarcity adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan kita, terlebih sebagai profesional. Namun dengan memahami mekanisme psikologisnya dan menerapkan strategi-strategi di atas, kita dapat mengubah scarcity dari musuh menjadi guru. 

Alih-alih membuat kita reaktif, scarcity dapat melatih kita untuk menjadi lebih strategis, efisien, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Yang terpenting adalah menyadari bahwa mengatasi scarcity bukanlah tentang memiliki lebih banyak sumber daya, melainkan tentang mengelola sumber daya yang ada dengan lebih bijak dan membangun sistem yang memungkinkan kita tetap berfungsi optimal bahkan dalam keterbatasan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun