Jeda ini, kutuangkan kembali seteguk rindu.
saat embun tak sempat bersandar di pagi, Â
saat renungan menjadi teman sunyi Â
kutiriskan lagi jumpa yang tak kunjung tiba.
Pada titik-titik sajak yang menggigil
temu hadir sebagai penantian abadi, Â
dan mirisnya: setiap pelukan hangat Â
selalu berakhir tanpa aba-aba.
Satu dari genggaman itu akhirnya memilih melepaskan.
Kini, tiap denyut nadi bertukar isyarat: Â
"Sekiranya jarak terus menulis di antara kita,
ingatlah: menghitung lembaran hari
adalah sungguh melelahkan."
Musafar Ukba, 6 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI