Mohon tunggu...
Munirrotul
Munirrotul Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirakat

2 September 2025   13:25 Diperbarui: 2 September 2025   13:25 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alkalamu huwa lafdu murokibu.." "wainturid ta'rifal ismi nakiroh..." "bismillahirrohmanirrohim inna fatahnaa laka fathan mubina..." 

Dimalam yang tenang banyak para santri yang terjaga untuk menghafalkan nadhoman ada yang hafalan jurumiyah, imrithi, alfiyah dan ada juga yang menghafalkan Al-Qur'an dipondok pesantren At-Taqwa. Mereka tersebar di aula dan teras-teras asrama ada yang menghafal dengan posisi duduk, berdiri, berbaring dengan mata yang sudah akan menutup tapi mereka tetap berusaha untuk terjaga. Karena diwaktu tersebut adalah waktu yang mudah untuk menghafal dan belajar. Sementara itu dikamar firdaus lima seorang santri yang bernama Udin sedang tertidur tangannya meraba kearah samping kanan dimana tempat hamid tidur ia merasakan tidak ada orang disebelahnya hanya ada tikar yang membentang saja, kemudian Udin terbangun dan melihat hamid tidak ada dikamar kemudian ia melihat kearah jam, jarum pendek menunjuk keangka dua belas dan jarum panjang menunjuk keangka delapan. Kemudian ia menoleh ke sebelah kiri Haikal juga tidak ada di kamar. "nih orang-orang pada kemana sih?" gumam Udin, dan mata Udin terasa masih berat akhirnya ia memilih menjatuhkan kepalanya di lautan bantal dan berkelana didunia mimpi.

"ayo kang wungu... wungu... wungu..... solat malam kang!!" "tak....tak....tak...."

Jam dinding menunjukkan pukul 03.15 di jam tersebut kang-kang peribadatan siap menghoregkan kamar-kamar para santri yang masih tertidur dengan tongkat keramat yang selalu ia bawa kita oprak-oprak. Wungu adalah bahasa jawa krama inggil (krama halus) yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah bangun. "din... Udin bangun din... solat malam din.." hamid berusaha membangunkan Udin dengan menggerakan badan udin kekiri dan kekanan tapi Udin hanya menggeliat dan berkata "iya ntar gue bangun..." mata Udin masih saja terpejam "din... bangun ntar kang Sobri kesini!" Haikal juga berusaha membangunkan  Udin tapi sia-sia. Kang Sobri adalah kang-kang peribadatan yang paling ditakuti selain wajahnya yang tampak garang suaranya juga memekakkan telinga. Benar saja kang Sobri sudah memasuki kamar firdaus lima dan melihat udin masih tertidur sedangkan Haikal dan Hamid memutuskan untuk segera berangkat dari pada mendengarkan suara kang sobri yang akan memarahi Udin bisa-bisa nanti Haikal dan Hamid juga kena marah. "Udinnnn.......... Bangun....." Suara kang sobri yang menggelegar membuat udin tersentak dan ia segera bergegas mengambil sajadah, peci, dan sarung lalu berlari keluar kamar dan menuju ke tempat wudhu.

"Teng...." Kenteng dari pusat pesantren berbunyi, kenteng satu kali menandakan persiapan untuk berangkat sekolah. Sembari persiapan berangkat ke sekolah Udin bertanya kepada Haikal dan Hamid "kok bisa tadi pagi aku gak dibangunin?"

 "eh sekate-kate ente, lo tuh yang susah dibangunin" kata Hamid

 "emang iya, kok gue gak berasa dibangunin?" tanya Udin

"tau gitu kita rekam aja tadi pagi gimana kita bangunin lo" sahut Haikal kesal

"eh ya sorry, habis tadi pagi gue kesel gue ditakzir lagi sama kang Sobri gara-gara telat sholat malam. Hampir tiap hari lo aku ditakzir capek tauk" kata Udin mengungkapkan isi hatinya

"makanya kalo dibngunin itu ya bangun bukan malah ngorokk" kata Hamid.

"eh ngomong-ngomong kalian tadi malam kemana kok gua bangun jam... jam berapa ya...? Ah entahlah gue lupa jamnya pokok malam jam dua belas lebih kayaknya kalian kok gak ada dikamar"  tanya Udin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun