Memasuki musim hujan seringkali saya merasa rindu dengan penganan khas Bondowoso, apalagi kalau bukan tape bakar, kerinduan kian memuncak ketika perut masih terasa lapar meski beberapa saat yang lalu usai sarapan. Barangkali suhu yang relatif cukup dingin di musim hujan membuat tubuh harus berkompensasi menyeimbangkan diri dengan memacu metabolisme, alhasil meski sudah terisi aneka makanan, sesaat kemudian – kroncongan lagi.
Dalam sebuah kesempatan, Sabtu (14/12/2013) pagi ketika sedang mengantar isteri bertugas di Puskesmas Sumberwringin saya berkesempatan mampir di pesanggerahan,bangunan eks Belanda yang melegenda. Ditengah suasana santai menunggu hujan reda, tiba – tiba ada seorang paruh baya berkenan mampir sembari berlindung dari terpaan hujan yang cukup deras. Tak dinyana ternyata, bapak ini seorang pedagang tape bakar keliling. Pucuk dicinta ulam tiba....
Tanpa babibu....saya langsung membeli beberapa bungkus, dan menyajikannya diatas sebuah piring....hmmm, belum dicoba harumnya sudah begitu menggoda.Sedetik kemudian kami bertiga menyerbu penganan khas Bondowoso yang konon sangat digandrungi para pelancong luar kota lantaran rasanya yang nyaris tiada duanya.
Tanpa pikir panjang saya segera menyerbu hidangan murah dan sederhana ini, aku paling suka yang gosong.....yummmii, ternyata kedua temenku saling berebut bagian yang hitam karena overheating alias gosong, selera kami bertiga ternyata sama...... pasalnya dibagian yang gosong itulah terdapat perpaduan aroma khas dan rasa yang paling nikmat. Rasa khas tape matang berpadu dengan manisnya gula merah di bagian tengah sungguh sangat menggoda, tekstur yang kenyal berbalut bagian luar yang crisspy karena gosong membuat 4 bungkus terasa kurang...
“Pantes Pak Amin, Bupati Bondowoso sampai punya ide mencetak rekor muri dengan membakar tape terbanyak, rupanya pak Bupati tahu betul bahwa penganan ndeso yang gampang dijumpai di seantero Bondowoso ini sangat punya nilai jual, hmmm...baru nyadar...belum lupa, Jum’at, 11 Nopember lalu adalah hari bersejarah, sebuah rekor MURI telah tercipta dalam acara bakar 9000 bungkus tape di depan Pendopo Kabupaten Bondowoso.
Tiap daerah rasa- rasanya ada tape, tapi tape Bondowoso memang beda, silahkan menjadi saksi, betapa khasnya tape Bondowoso,apalagi dibakar sedikit gosong, “Hmm...tape bakar Bondowoso, memang nikmat...siapa mau?”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI