Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Srintil dan Burung-Burung Pipit

5 Oktober 2022   13:17 Diperbarui: 11 Oktober 2022   21:45 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: burung pipit zebra yang berbaris di dahan pohon. (sumber: sagarmanis via kompas.com)

Srintil menyimpan kalimat itu di lipatan teratas dalam otak. Tak pernah lagi ia mengungkapkan keinginannya untuk bercerai pada mereka yang memiliki tanda hitam di kening.

"Kenapa kamu tidak menggugat cerai saja? Katamu, suamimu sudah meniduri banyak perempuan," tanya Srintil pada seorang teman yang di dadanya ada tato kupu-kupu.

"Meskipun halal, Tuhan membenci perceraian. Aku tidak ingin dibenci Tuhan, Sri."

Srintil kembali mengisi lipatan-lipatan dalam otaknya dengan kalimat: 'Tuhan membenci perceraian'. 

Tahun keempat belas, di suatu pagi yang suram, Srintil bertanya pada pedagang yang melintas di depan rumahnya. "Mau dibawa ke mana burung-burung itu?"

"Ke depan SD Nurul Fikri. Lumayan, di sana banyak anak-anak yang suka main burung sawah dan anak ayam warna-warni."

"Berapa harga satu burung?"

"Lima ribu."

Dari uang yang berhasil ia simpan diam-diam, Srintil hanya mampu membeli dua burung.

"Sampaikan pada Tuhan kalian. Aku ingin menjadi aku yang dulu," bisik Srintil sebelum membuka kedua genggaman tangannya dan membiarkan burung-burung itu terbang. 

Setiap ada pedagang burung pipit melintas, Srintil melakukan hal yang sama. Dua burung ia beli, lalu dibiarkan terbang. Apa yang ia bisikan pada burung-burung itu juga tidak pernah diubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun