Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Remaja, Awas Pembocahan Berkepanjangan

19 Agustus 2020   14:43 Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:31 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remaja, masa penyiapan kedewasaan (Sumber foto : popmama.com)

Sebelum usia dewasa adalah masa bayi (0-2 tahun), balita (2-5), anak-anak (6-10) dan remaja (10-17 tahun). Dengan demikian, seseorang berada pada fase pra dewasa selama lebih kurang tujuh belas tahun.

Pada budaya kita, ketika seorang anak telah memasuki masa puber, maka ia akan dianggap dalam fase remaja. Tak lagi dianggap anak-anak, namun juga tak dianggap sebagai orang dewasa.

Nah, masa inilah yang seringkali rawan. Bila tak hati-hati, maka akan kedewasaan akan tercapai dengan lambat. Bahkan bisa jadi tak ternah tercapai.

Dean Kelly menyebut sebuah sindrom untuk orang semacam itu, yakni Peter Pan syndrom. Istilah ini ditujukan untuk orang dewasa yang secara sosial tidak menunjukkan kematangan.

Sindrom yang lazim diderita oleh lelaki yang secara psikologis, seksual dan sosial keluar dari pengasuhan. Pria yang mengidap sindrom ini tak bisa lepas dari kebutuhan peran ibu yang selalu menyayangi, melindungi dan melayani anaknya. Maka ia pun akan mencari tipe istri yang seperti itu. Sehatkah? Tentu saja tidak. 

Ini juga termasuk pembocahan, dan lingkungan, dalam hal ini orangtua dan budaya punya peran besar dalam pembocahan ini.

Dewasa fisik, dewasa mental = Aqilbaligh

Menurut Harry Santosa, perkembangan anak dibagi kedalam empat fase, yakni masa pra latih (di bawah 7), masa pelatihan/tadrib (7-10), pra aqilbaligh (10-14 tahun) dan postaqilbaligh (>14 tahun).

Dalam Islam dikenal sebuah istilah yang menandakan kedewasaan seseorang, yakni aqilbaligh. Baligh ditandai dengan berubahnya tubuh seseorang secara hormonal yang menandai awal masa dewasanya. Mimpi basah, haidh, suara yang berubah dan tumbuhnya buah dada adalah indikator-indikatornya. Singkatnya, baligh adalah dewasa secara fisik.

Sedangkan Aqil adalah kedewasaan secara mental. Berakal. Pendidikan akal akan berimplikasi pada kemampuan untuk bertangungjawab. Kemandirian, mengambil keputusan, bertanggungjawab secara sosial dan finansial adalah sebagian tanda-tandanya. 

Ironisnya, kedewasaan secara fisik dan psikis ini terkadang tak terjadi secara serentak.

Acap terjadi seseorang yang telah berusia diatas 17 tahun namun belum juga mampu untuk mengatur kehidupannya sendiri, masih terbawa-bawa arus pergaulan. Anak-anak yang telah baligh, berubah menjadi remaja, namun masih bergantung sepenuhnya pada orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun