Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Download Gratis Book Report "Filsafat Ilmu Dalam Pendidikan Tinggi"

17 Oktober 2011   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:51 14355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BAB II

SEKILAS TENTANG FILSAFAT

Pada bab ini dijabarkan bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab "falsafat".Sedangkan menurut bahasa Yunani "philosophia" daei bahasa Yunani terurai dua kata istilah "philo" berarti cinta dan "sophia" berarti hikmah atau kebijaksanaan. Jadi "philosophia" berarti cinta akan kebijaksanaan. Karena filsafat itu sendiri sesuatu yang melambangkan wujud abstrak, maka arti dan pemahaman terhadap filsafat juga beraneka ragam sesuai latar belakang dan pendalamannya.

Dengan begitu, maka filsafat memiliki karakteristik khusus, yaitu 1) berfilsafat berarti mencari kebenaran, untuk kebenaran, dalam kebenaran dan melalui jalan penghayatan akan kebenaran, semata-mata karena para filsuf itu suka dan cinta akan kebenaran,tanpa pengharapan pujian, kedudukan dan kemuliaan apapun bentuknya. 2) Berpikir, bahkan secara radikal memikirkan sesuatu yang fundamental dengan membongkar segala sesuatu yang telah ada dan kokoh terbangun, namun tetap sistematis dalam penyusunan langkah pemikiran-pemikirannya, serta menjunjung tinggi universalitas dan integralitas fenomena di alam semesta ini, tidak berpikir parsial dan terperangkap hanya pada bagian tertentu saja.

Di sini juga dipaparkan tentang ruang lingkup filsafat bahwa dengan "bentuk" filsafat yang tidak memiliki bentuk itu, serta proses pemikiran manusia yang tidak akan berhenti dan terus bertanya, baik tentang Tuhan, dirinya dan alam sekitarnya sehingga jawaban-jawaban yang ada juga tidak mampu menghentikan perjalanan pemikiran filsafat, maka diperlukan suatu batasan dan ruang lingkup agar manusia tetap terarah dan memiliki jalur berpikir jelas.

Ruang lingkup filsafat dibagi menjadi 5 macam; 1) logika, yaitu suatu studi mengenai metode-metode ideal mengenai berpikir dan meneliti dalam melakukan observasi, introspeksi, deduksi dan induksi serta hipotesa yang merupakan bentuk aktivitas manusia melalui upaya logika agar bisa dipahami, 2) estetika, yaitu studi tentang bentuk dan keindahan atau kecantikan yang sesungguhnya dan merupakan mengenai kesenian; 3) etika, yaitu studi mengenai tingkah laku yang terpuji yang dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang nilainya tinggi; 4) politik, yaitu studi mengenai organisasi sosial yang utama dan bukan berdasarkan perkiraan orang tetapi sebagai seni dan pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaan kantor, seperti monarki, aristokrasi, demokrasi, sosialisme, marksisme, feminisme dan lain sebagainya; dan 5) metafisika. Yaitu suatu studi tentang realita tertinggi dari hakikat semua benda materi, nyata dari benda dan dari akal pikiran manusia dan hubungan antara pikiran manusia dan benda dalam proses pengamatan dan pengetahuan.

BAB III

PERKEMBANGAN FILSAFAT DAN MANFAATNYA

Pada bab ini dijelaskan hubungan filsafat dan manusia, bahwa kehidupan manusia dipenuhi dengan berbagai macam permasalahan, baik yang umum dan harus segera di atasi karena kesibukan manusia dalam pekerjaan sehari-hari maupun yang bersifat azasi dalam diri manusia terkait dengan hakikat dirinya sendiri dan proses interaksi dirinya dengan Tuhan dan alam sekitarnya. Dari beranekaragam permasalahan itu, yang terbesar mendasar dihadapi oleh manusia adalah permasalahan tentang dirinya sendiri. Pertanyaan yang fundamental tentang manusia ialah

  • Bagaimana manusia itu

  • Apa sebabnya demikian

  • HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun