Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Download Gratis Book Report "Filsafat Ilmu Dalam Pendidikan Tinggi"

17 Oktober 2011   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:51 14355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

a. Socrates (470-399 SM), yang menjelaskan bahwa prinsip dasar pendidikan adalah metode dialektis. Seorang pendidik tidak boleh memaksakan gagasan-gagasan apapun kepada siswa, karena siswa seorang siswa dituntut untuk bisa mengembangkan sendiri dengan berpikir secara kritis, dalam rangka meneruskan intelektualitas, mengembangkan kebiasaan dan kekuatan mental siswa. Dalam pendidikan Socrates menggunakan sistem atau cara berpikir yang bersifat induksi, dengan menyimpan pengetahuan yang bersifat umum dengan berpangkal dari banyak pengetahuan tentang hal khusus.

b. Plato (427-347 SM), yang menjelaskan bahwa negara wajib memberikan wahana kesempatan pendidikan bagi semua warga negaranya. Pendidikan merupakan sarana pembebasan manusia dari katidaktahuan dan ketidakbenaran. Plato mengungkapkan, tujuan pendidikan adalah untuk menemukan kemampuan-kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya, sehingga pendidikan harus diprogramkan dan direncanakan dengan baik. Plato menyusun tahapan pendidikan, yaitu umur sampai 20 tahun, 20 tahun sampai dengan 30 tahun, dan 30 tahun sampai 40 tahun.

c. Aristoteles (367-345 SM), bahwa pendidikan bukan saja persoalan akal, tetapi menyangkut proses pembimbingan pada perasaan-perasaan yang lebih tinggi, guna mengatur nafsu-nafsu.

Dalam bab ini menjabarkan pula tentang lingkup dan aliran filsafat pendidikan modern, sebagai berikut :

1. Lingkup filsafat pendidikan

Secara makro, lingkup filsafat pendidikan adalah permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya. Secara mikro, lingkupnya adalah sebagai berikut :


a. Merumuskan sifat hakikat pendidikan

b. Merumuskan sifat hakikat manusia

c. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan

d. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan

e. Merumuskan hubungan antara filsafat negara, filsafat pendidikan dan politik pendidikan

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun