Dalam falsafah Jawa, seorang laki-laki sejati bukanlah yang gagah secara fisik semata, melainkan yang kuat menahan diri, bijak dalam berpikir, sabar dalam menghadapi ujian, serta mampu menuntun keluarganya dengan keteduhan hati.
"Wong lanang iku kudu bisa momong, ngemong, lan ngemong rasa."
Artinya, seorang laki-laki harus bisa mengasuh, membimbing, sekaligus menjaga perasaan.Â
Filosofi ini menegaskan bahwa kejantanan sejati tidak diukur dari kekuatan fisik, melainkan dari kemampuan menjaga harmoni: menjaga keluarga, membimbing masyarakat, dan memelihara keteduhan batin orang-orang di sekitarnya.
Dengan memahami filosofi ini, kita diajak untuk melihat bahwa lanang adalah panggilan hidup, sebuah pengingat bahwa menjadi laki-laki berarti juga menjadi manusia yang penuh tanggung jawab, tenang, dan bijaksana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI