Mohon tunggu...
Muhammad Rinaldi
Muhammad Rinaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Juru Tulis

Bercerita dengan bumbu komedi yang tidak menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Siasat Sesat

20 April 2020   17:36 Diperbarui: 20 April 2020   17:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Ibu: "Iya lain kali. Benar adanya kami gak bawa receh"

Si Anak: "Kalau lain kali Ibu yang mati bagaimana? Mana bisa Ibu memberi kami receh"

Si Ibu: "Ah benar punya akal anak ini. Bolehlah kalau begitu Aku beri kau uang 1000 rupiah. Tapi ingat, doakan Aku supaya uang itu kembali dalam jumlah berlipat!"

Si Anak: "Tentu Bu, doa Kami biasanya manjur"

Si Ibu: "Oh iya? Kalau begitu 1000 lagi, dan untuk kali ini doakan supaya anakku diberi jodoh."

Si Anak: "Tentu Bu, tapi jika Ibu memberi Kami 5000 tentunya Kami akan mendoakan kesehatan Ibu"

Si Ibu: "Oh iya? Bagaimana jika doa kesehatan dan kesuksesan. Oohh ohh satu lagi kekayaan!"

Si Anak: "Banyak sekali doanya? Kalau segitu harusnya 10000"

Si Ibu: "Ah macam mana. Sudah ini 5000. Doakan Aku yah!"

Si Anak: "Tentu dengan senang hati"

Lima ribu rupiah dalam sekali minta! Ini jelas rekor baru yang akan sulit dipecahkan oleh anak-anak lainnya. Siapa yang menyangka anak kecil yang awalnya ragu karena penampilannya kurang mengkhawatirkan dibanding yang lain justru mendapatkan doorprize sebanyak lima ribu rupiah. Anak yang lain tentu saja iri hati, mereka menganggap anak itu licik karena mendapatkan orang yang benar-benar dermawan. Apa? Dermawan bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun