Bass & Riggio (2006, dikembangkan lebih lanjut oleh Asbari, 2024) Pemimpin yang memiliki visi strategis dan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat akan lebih mampu menggerakkan warga menuju tujuan bersama. Hal ini mencakup perencanaan jangka panjang dan fokus pada peningkatan pendidikan, ekonomi, dan keterampilan warga.
1.Memiliki Rencana Jangka Panjang untuk Kemajuan Masyarakat
2.Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat
3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
4. Berkomitmen pada Pemberdayaan Keterampilan Warga
5. Menunjukkan Kepemimpinan Transformasional
Strategi kepemimpinan
Strategi kepemimpinan merupakan seperangkat pendekatan sistematis yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mengarahkan, memotivasi, dan menggerakkan anggotanya dalam rangka mencapai tujuan bersama secara efektif dan berkelanjutan. Dalam konteks pedesaan, strategi kepemimpinan menjadi elemen kunci dalam mendorong transformasi sosial, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan penguatan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini tidak hanya melibatkan visi pembangunan, tetapi juga metode implementasi, komunikasi, serta keterlibatan masyarakat secara menyeluruh.
Menurut Bass dan Riggio (2006), strategi kepemimpinan yang sukses mencakup dimensi visi, komunikasi, pemberdayaan, serta inovasi. Pemimpin desa diharapkan tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi dan memberdayakan masyarakat. Dalam lingkup ini, strategi kepemimpinan berfungsi sebagai jembatan antara potensi lokal desa dan peluang peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan, dan partisipasi aktif.
1. Perumusan Visi dan Misi Pemberdayaan
Strategi pertama yang sangat penting dalam kepemimpinan adalah perumusan visi dan misi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Pemimpin desa perlu memiliki pandangan jangka panjang mengenai arah pembangunan desanya. Seperti dikemukakan oleh Asbari (2024), pemimpin yang visioner mampu menyusun agenda strategis yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembukaan akses ekonomi lokal. Dalam konteks Desa Singajaya, kepala desa dapat merancang program pemberdayaan yang selaras dengan potensi lokal, seperti pelatihan pertanian berkelanjutan atau kewirausahaan digital.