1. Motivator
Seorang motivator memberikan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus kepada individu lain sedemikian rupa sehingga individu tersebut terdorong untuk mengikuti atau melaksanakan sesuatu secara kritis, rasional, dan bertanggung jawab.Â
2. Fasilitator
Seorang fasilitator berperan dalam memberikan bantuan guna memperlancar proses komunikasi dalam sebuah kelompok, sehingga mereka dapat memahami atau menyelesaikan masalah secara bersama-sama.Â
3. Mobilisator
Seorang mobilisator bertugas mengarahkan dan menggerakkan individu atau kelompok untuk melakukan tindakan tertentu yang berhubungan dengan pembangunan demi kepentingan bersama. (syafitri & suriana, 2019)[8]
Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengembangkan dan memperbarui sesuatu dengan menggantikan hal yang kurang baik dengan yang lebih baik serta meningkatkan kualitas yang sudah baik menjadi lebih optimal. Keterlambatan pembangunan di pedesaan berkontribusi terhadap meningkatnya migrasi penduduk dari desa ke kota. Akibatnya, daerah perkotaan, terutama kota-kota besar di Indonesia, mulai menghadapi tantangan dalam mengatasi arus perpindahan penduduk dari desa. (ferlina, 2020)
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan transaksional dan transformasional merupakan dua proses yang berbeda namun saling berhubungan. Seorang pemimpin dapat menerapkan kedua gaya ini dalam situasi yang berbeda. Namun, tidak mungkin bagi seseorang untuk menggunakan keduanya secara bersamaan, sehingga akan muncul kecenderungan terhadap salah satu gaya kepemimpinan, baik transaksional maupun transformasional. (Ahmad , dewi, elis, & reza, p. 2024) [9]
Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan
- Kepemimpinan Transformasional (Bass, 1990): Pemimpin transformasional mampu menginspirasi dan memotivasi bawahannya dengan visi yang kuat, nilai-nilai ideal, dan pendekatan yang inovatif.
- Kepemimpinan Transaksional (Transactional Leadership) (Burns, 1978): Fokus pada imbalan dan hukuman sebagai alat untuk mengontrol perilaku bawahan.
- Kepemimpinan Partisipatif (Participative Leadership) (Lewin, 1939): Mengutamakan partisipasi dan kontribusi anggota dalam proses pengambilan keputusan.
- Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership) (Hersey & Blanchard, 1988): Menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat kesiapan dan kematangan pengikut.
Indilator KepemimpinanÂ