Kabar ini menyelinap dari bibir story menuju profil hingga sepatah pesan terlontarkan demi kata kisah menjadi kasih dari benak yang berbeda..
Waktu demi waktu
pesan yang terlintas hanya semu
sedangkan kalimat kemarin menjadi basi oleh kata risau,
Apakah diam kini menjadi penolakan atas balasan yang ditiadakan..
Kini kata terlewatkan sebagai ganti dari cara menyukai sepi dan kenyataan.
Ahhhh...
Inikah yang dinamakan sebatas mata memandang dari sebagian yang buram
Di pinggir persimpangan
Dihadapan gedung,
Aku mengungkapkan salam perpisahan dengan mengatakan sampai jumpa esok
'wahai kekasih idaman'
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!