Mohon tunggu...
Muhamad Kosasih
Muhamad Kosasih Mohon Tunggu... Tenaga Pendidik

Mulai tahap demi tahap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekuatan Dan Kelemahan Implementasi Pendidikan Islam Indonesia Dalam Menghadapi Era Digital

16 April 2025   21:53 Diperbarui: 17 April 2025   17:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-Negara maju seperti Amerika dan Jepang, unggul dan mampu bersaing dengan negara-negara lain karena sumber daya manusianya. Berkaitan dengan kondisi dan tuntutan di era globalisasi maka pendidikan global sangat urgen sekali dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar dapat survivel dan bersaing ditengah era globalisasi. Konsep pendidikan global menenkankan pada cara berpikir inklusif, bila tak sekedar ingin memperluas informasi tentang keterkaitan global. Dengan pendidikan global diharapkan mutu sumber daya manusia akan lebih meningkat. Pendidikan tidak lagi berpusat pada guru akan tetapi berpusat kepada siswa. Sehingga output dari pendidikan akan dapat ditingkatkan mutunya dan mampu bersaing ditengah era globalisasi. Urgensi dari pendidikan global dapat dijabarkan sebagai berikut. Pendidikan global mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang otonom. Pendidikan global mempersiapkan peserta didik menjadi orang yang bertanggung jawab. Sebagai sarana untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang 'melek teknologi'. Sebagai sarana mempersiapkan peserta didik yang memiliki pemikiran yang jernih, memperoleh pengakuan, etis dan berdaya. Sebagai saran mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang terbuka terhadap segala perubahan serta  belajar sepanjang hayat. Berdasar dari gambaran manusia ideal yaitu mereka yang otonom, bertanggung jawab, memperoleh pengakuan, mampu menilai dengan jernih dan etis, berdaya dan terbuka bagi perubahan serta belajar sepanjang hayat. Pada akhirnya dengan pendidikan global diharapkan peserta didik dapat survivel dan mampu bersaing ditengah era global. Pendidikan global memiliki prinsip-prisnip sebagai berikut. Cara berpikir terkait holistis. Refleksi berorientasi pada pengalaman atau sejarah. Orientasi pada aksi. Harmoni sisoal. Tampa kekerasan.

 

PENDIDIKAN DIERA SOCIETY 5.0

Peran pendidikan di era distruksi sebenarnya berkaitan dengan perubahan konsep dalam dunia teknologi yang dikenal revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan klaus schwab seorang ekonom terkenal asal jerman dalam bukunya the fourth industrial revulution bahwa konsep itu telah mengubah hidup dan kerja manusia. 

Selanjutnya, perkembangan revolusi industri 4.0 terus berlanjut dengan berbagai teknologi yang terus diciptakan dengan diimbangi era super smart society (society 5.0). Era super smart society (society 5.0) diperkenalkan oleh pemerintah jepang pada tahun 2019 antisipasi dari gejolak disrupsi akibat revolusi industri 4.0 yang terus berkembang dari tidak pastian khususnya dalam mengatasi hilangnya nilai-nilai karakter kemanusiaan. Kuatnya revolusi industi 4.0 serta adanya era society 5.0 akan dimanfaatkan secara bersamaan sehingga nilai-nilai karakter kemanusiaan dapat berjalan dengan penuh keseimbangan.

Perubahan paradigma evaluasi pendidikan dari yang tatap muka ke evaluasi digital apa itu yang dilakukan kepada peserta didik ditingkat sekolah dasar dan menengah peserta didik ditingkat sekolah serta perguruan tinggi akan mempengaruhi pola pembelajaran. Pola pembelajaran tersebuit mengharuskan semua peserta didik memiliki telepon genggam yang berandroid.Sehingga penggunaan hp android dan smartphone di era industri 4.0 dan society 5.0 merupakan suatu keharusan bagi setiap peserta didik termasuk pendidiknya. Hal ini dilakukan guru dan siswa selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin berinovasi. [20]

Dari kutipan diatas revolusi industri 4.0 diimbangi dengan  adanya society 5.0 akan berdampak pada perubahan secara menyeluruh cara belajar dan mengajar serta prilaku peserta didik, prilaku yang dimaksud adalah prilaku positif semisal kemampuan untuk menghargai waktu karena setiap aktifitas selalu dihitung dengan penggunaan waktu dan teknologi.

Selain itu, tidak ada kesempatan untuk berbuat curang karena setiap soal pertanyaan telah ditetapkan waktu berakhir dengan sendirinya. Perbuatan curangpun  akan sulit dilakukan dengan menggunakan evaluasi sistem digital tersebut.

Keberhasilan yang paling nyata dengan adanya evolusi industri 4.0 dan society 5.0 secara berbarengan mempercepat pola pekerjaan para guru terutama dalam proses evaluasi pembelajaran. Baik dilihat dari efisiensi waktu dan keakuratan hasil yang diperoleh para guru dan tentunya terpeliharanya norma-norma kejujuran yang harus dijungjung tinggi.

 

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun