Mohon tunggu...
Muhamad Kosasih
Muhamad Kosasih Mohon Tunggu... Tenaga Pendidik

Mulai tahap demi tahap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekuatan Dan Kelemahan Implementasi Pendidikan Islam Indonesia Dalam Menghadapi Era Digital

16 April 2025   21:53 Diperbarui: 17 April 2025   17:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KEKUATAN, KELEMAHAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL

 

Muhamad Kosasih

Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Agama Islam

Abstrak: Sistem pendidikan menjadi bagian erat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem, pembangunan sistem pendidikan tidak memiliki arti apa-apa jika tidak sesuai dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks artinya suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar sistem pendidikan itu sendiri. Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan di Indonesia adalah dana serta birokrasi yang jelas memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang ada didaerah, membiayai tenaga pendidik yang berkualitas, membangun juga menciptakan sumber daya manusia didaerah, dan pemberian subsidi agar seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Didalam penulisan artikel ini penulis bermaksud untuk menejelaskan juga menguraikan tentang kekuatan dan kelemahan pendidikan di Indonesian didalam menghadapi tuntutan zaman. Serta menguraikan dan mendeskripsikan dualistik konsep didalam kekuatan dan kelemahan lembaga pendidikan di Indonesia. Didalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode penelitian Literatur Library research. Dimana jenis penelitian ini objek utama yang diteliti adalah buku, artikel, maupun jurnal-jurnal, serta dokumen lainya didalam mengumpulkan data informasi yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan baru mengenai hal-hal didalam dunia pendidikan dan sehingga dapat mengaplikasikanya di lembaga pendidikan guna menciptakan lembaga pendidikan yang maju.

Kata Kunci: Kekuatan, kelemahan pendidikan, Implementasi Pendidikan Era Digital

PENDAHULUAN

Pendidikan ialah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang dimaksud menuntun segala kekuatan kodrati pada anak itu agar supaya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mampu menggapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, Ki Hadjar Dewantara (Ahmadi, 1991). Pendidikan adalah proses yang dilakukan seumur hidup life long yang dimulai dari seseorang lahir hingga kematiannya, yang membuat seseorang bersemangat dalam mewujudkan warga negara yang ideal dan mengajarkanya bagaimana menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan dan kemampuan akan tetapi nilai, pelatiah insting, membina tingkah laku dan sikap yang benar. Pendidikan yang sejati true education akan memiliki kecenderungan terbesar dalam membentuk manusia yang beradab dan memanusiakan manusia dalam hubungan mereka bermasyarakat dan mereka bermasyarakat dan mereka yang berada dalam perlindungannya, Plato.

Landasan pendidikan adalah tumpuan dasar konseptual yang digunakan dalam dunia pendidikan. Landasan ini diperlukan dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah kebijakan dan praktik pendidikan, tanpa sebuah landasan praktik pendidikan tidak akan jelas arahnya dan akan menimbulkan masalah-masalah serta kesenjangan pendidikan antara manusia. Oleh sebab itu pendidikan berfungsi unuk memanusiakan manusia, bersifat formatif, dan karena itu harus dapat dipertanggung jawabkan. Hakikat sebuah pendidikan pada dasarnya adalah upaya manusia untuk mempertahankan keberlanjutan kehidupannya yang tidak hanya keberlanjutan fisik atau raganya akan tetapi juga keberlanjutan kualitas jiwa dan peradabanya dalam arti peningkatan kualitas budayanya baik pendidikan yang dilakukan secara alami oleh orang tua kepada anak atau masyarakat kepada generasinya hingga pendidikan yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi pendidikan yang lebih mudah dikenal dengan istilah sekolah baik formal maupun non formal, sehingga pendidikan itu berlangsung seumur hidup atau lebih dikenal dengan sebutan long life education. Rumusan masalah apakah kekuatan pendidikan islam Indonesia, apa kelemahan pendidikan Indonesia, apakah faktor kelemahan pendidikan Indonesia,seperti apakah solusi kelemahan pendidikan islam Indonesia, bagaimana penerapan pendidikan islam Indonesia dalam era digital.

 

KEKUATAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kualitas pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa masalah dalam sistem pendidikan seperti, lemahnya dalam sektor manajemen pendidikan, terjadi kesenjangan sarana dan prasarana pendidikan didaerah kota dan desa, dukungan dari pemerintah yang masih lemah, adanya pola pikir kuno dalam masyarakat, rendahnya kualitas sumber dara pendidik serta lemahnya sistem evaluasi pembelajaran. Beberapa hal diatas lah yang menjadi faktor kualitas pendidikan di Indonesia rendah. Selain dari beberapa hal diatas, ada juga terjadinya problem dalam pembelajaran, hal itupun menjadi salah satu sebab menurunya kualitas pendidikan di Indonesia.

 

Kualitas pendidikan di Indonesia merupakan sebuah permasalah yang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan adanya peran dari kementerian pendidikan dan kebudayaan dalam memperluas dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia hingga saat ini, kualitas pendidikan itu  sendiri menjadi suatu keadaan, kondisi, penampilan atau kinerja yang ditunjukan oleh setiap komponen satuan pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan mengadakan interaksi dengan lingkunganya dan memuaskan peserta didik, pengguna, masyarakat.

Kualitas atau mutu pendidikan diukur secara universal baik dari segi input, proses, output maupun outcome berikut beberapa karakteristik yang dinilai dalam hal mutu pendidikan yakni, kinerja, waktu ajar, handal, data tahan, indah, hubungan manusiawi, mudah penggunaannya, bentuk khusus, standar tertentu, konsisten, seragam, mampu melayani, ketetapan.

 

Indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan misalnya, tes tertulis, anakdot, skala sikap.[7] Input pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan diantaranya sumber daya manusia sebagai pengelola sekolah terdiri dari, kepala sekolah dan guru, tenaga pendidikan yaitu sarana dan prasarana, kesiswaan, pembiayaan. Didalam meningkatkan mutu sebuah pendidikan dilembaga pendidikan sekolah atau madrasah ada beberapa faktor yang mempengaruhi secara dominan diantaranya, kepemimpinan kepala sekolah, siswa atau anak secara pusat, pelibatan guru secara maksimal, kurikulum yang dinamis, jaringan kerjasama.

 

KELEMAHAN DAN MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Di Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun, sistem pendidikan nasioanal masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, beberapa sistem pendidikan di Indonesia yang telah dilaksanakan diantaranya, sistem pendidikan Indonesia yang berorentasi kepada nilai, sistem pendidikan terbuka sistem pendidikan beragam, sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu, sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman

Sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak memiliki arti apa-apa jika tidak singkron dengan pembangunan nasional kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut dimana sistem pendidikan menjadi bagianya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks, artinya suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitanya dengan masalah-masalah diluar sistem pendidikan itu sendiri.

Dalam lingkup nasional telah ditetapkan empat masalah pokok pendidikan yang dirasa perlu untuk di prioritaskan penanggulanganya empat masalah pokok tersebut adalah. Masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, masalah relevansi pendidikan. Permasalahan aktual pendidikan yang ada di Indonesia meliputi beberapa aspek diantaranya. Masalah keutuhan pencapaian sasaran, masalah kurikulum, masalah peran guru, masalah pendidikan dasar 9 tahun.

 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Ketidak merataan akses pendidikan ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia sebab pendidikan merupakan hal yang paling kerusial dalam membangun sumber daya manusia yang juga menjadi tujuan bagi bangsa Indonesia, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun yang terjadi, tidak semua masyarakat Indonesia diberbagai daerah dapat mengenyam pendidikan yang baik banyak masyarakat Indonesia yang putus sekolah bahkan ada warga negara yang tidak bisa bersekolah dikarenakan akses pendidikan yang sulit didapat maupun adanya kendala ataupun faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.[13] Faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan di Indonesia, diantaranya yaitu, sulitnya akses pendidikan formal didaerah perbatasan dan pedalaman, dan pembangunan pendidikan yang tidak merata.sarana dan prasarana yang tidak memadai, minim bahan pembelajaran, mahalnya biaya pendidikan, mutu pendidikan yang rendah, minoritas bagi kelompok difabel.

 

SOLUSI MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Hal yang mendasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan di Indonesia perlunya suatu dana dan birokrasi yang jelas serta mudah. Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang ada didaerah-daerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun atau menciptakan sumber daya manusia didaerah, dan pemberian subsidi supaya seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan didalam menjawab masalah didalam dunia pendidikan yaitu pertama cara konvensional antara lain membangun gedung sekolah-sekolah, menggunakan gedung sekolah untuk doubel shift, sistem bergantian pagi dan sore. Cara kedua yaitu cara inovatif diantaranya sistem pamong pendidikan oleh masyarakat, orang tua , SD kecil pada daerah  terpencil, sistem Guru kunjung, SMP terbuka, kejar paket A dan B, belajar jarak jauh.

Upaya pemecahan masalah-masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen yaitu diantaranya, seleksi yang lebih rasional, pengembangan kemampuan tenaga kependidikan, penyempurnaan kurikulum, pengembangan prasarana, penyempurnaan sarana belajar, peningkatan administrasi, dan kegiatan pengendalian mutu.

 

PENDIDIKAN ERA GLOBALISASI

Globalisasi mengarah kepada sebuah paradigma 'satu dunia'. Era globalisasi memiliki empatt ciri utama ialah. Dunia tanpa batas, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran terhadap HAM serta kewajiban asasi manusia, masyarakat mega kompetensi era globalisasi memberikan tantangan-tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan. Pendidikan ditengah era global memegang peran penting karena pendidikan adalah suatu investasi. Pendidikan dipandai sebagai investasi artinya pendidikan merupakan modal, pendidikan merupakan investasi individu, masyarakat, maupun bangsa dan negara karena produk dari pendidikan sangat diperlukan bagi kelangsungan dan percepatan pembangunan. Individu yang banyak mengikuti pelatihan dan pendidikan akan mempunyai peluang yang lebih besar dalam memperoleh pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan.

Negara-Negara maju seperti Amerika dan Jepang, unggul dan mampu bersaing dengan negara-negara lain karena sumber daya manusianya. Berkaitan dengan kondisi dan tuntutan di era globalisasi maka pendidikan global sangat urgen sekali dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar dapat survivel dan bersaing ditengah era globalisasi. Konsep pendidikan global menenkankan pada cara berpikir inklusif, bila tak sekedar ingin memperluas informasi tentang keterkaitan global. Dengan pendidikan global diharapkan mutu sumber daya manusia akan lebih meningkat. Pendidikan tidak lagi berpusat pada guru akan tetapi berpusat kepada siswa. Sehingga output dari pendidikan akan dapat ditingkatkan mutunya dan mampu bersaing ditengah era globalisasi. Urgensi dari pendidikan global dapat dijabarkan sebagai berikut. Pendidikan global mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang otonom. Pendidikan global mempersiapkan peserta didik menjadi orang yang bertanggung jawab. Sebagai sarana untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang 'melek teknologi'. Sebagai sarana mempersiapkan peserta didik yang memiliki pemikiran yang jernih, memperoleh pengakuan, etis dan berdaya. Sebagai saran mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang terbuka terhadap segala perubahan serta  belajar sepanjang hayat. Berdasar dari gambaran manusia ideal yaitu mereka yang otonom, bertanggung jawab, memperoleh pengakuan, mampu menilai dengan jernih dan etis, berdaya dan terbuka bagi perubahan serta belajar sepanjang hayat. Pada akhirnya dengan pendidikan global diharapkan peserta didik dapat survivel dan mampu bersaing ditengah era global. Pendidikan global memiliki prinsip-prisnip sebagai berikut. Cara berpikir terkait holistis. Refleksi berorientasi pada pengalaman atau sejarah. Orientasi pada aksi. Harmoni sisoal. Tampa kekerasan.

 

PENDIDIKAN DIERA SOCIETY 5.0

Peran pendidikan di era distruksi sebenarnya berkaitan dengan perubahan konsep dalam dunia teknologi yang dikenal revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan klaus schwab seorang ekonom terkenal asal jerman dalam bukunya the fourth industrial revulution bahwa konsep itu telah mengubah hidup dan kerja manusia. 

Selanjutnya, perkembangan revolusi industri 4.0 terus berlanjut dengan berbagai teknologi yang terus diciptakan dengan diimbangi era super smart society (society 5.0). Era super smart society (society 5.0) diperkenalkan oleh pemerintah jepang pada tahun 2019 antisipasi dari gejolak disrupsi akibat revolusi industri 4.0 yang terus berkembang dari tidak pastian khususnya dalam mengatasi hilangnya nilai-nilai karakter kemanusiaan. Kuatnya revolusi industi 4.0 serta adanya era society 5.0 akan dimanfaatkan secara bersamaan sehingga nilai-nilai karakter kemanusiaan dapat berjalan dengan penuh keseimbangan.

Perubahan paradigma evaluasi pendidikan dari yang tatap muka ke evaluasi digital apa itu yang dilakukan kepada peserta didik ditingkat sekolah dasar dan menengah peserta didik ditingkat sekolah serta perguruan tinggi akan mempengaruhi pola pembelajaran. Pola pembelajaran tersebuit mengharuskan semua peserta didik memiliki telepon genggam yang berandroid.Sehingga penggunaan hp android dan smartphone di era industri 4.0 dan society 5.0 merupakan suatu keharusan bagi setiap peserta didik termasuk pendidiknya. Hal ini dilakukan guru dan siswa selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin berinovasi. [20]

Dari kutipan diatas revolusi industri 4.0 diimbangi dengan  adanya society 5.0 akan berdampak pada perubahan secara menyeluruh cara belajar dan mengajar serta prilaku peserta didik, prilaku yang dimaksud adalah prilaku positif semisal kemampuan untuk menghargai waktu karena setiap aktifitas selalu dihitung dengan penggunaan waktu dan teknologi.

Selain itu, tidak ada kesempatan untuk berbuat curang karena setiap soal pertanyaan telah ditetapkan waktu berakhir dengan sendirinya. Perbuatan curangpun  akan sulit dilakukan dengan menggunakan evaluasi sistem digital tersebut.

Keberhasilan yang paling nyata dengan adanya evolusi industri 4.0 dan society 5.0 secara berbarengan mempercepat pola pekerjaan para guru terutama dalam proses evaluasi pembelajaran. Baik dilihat dari efisiensi waktu dan keakuratan hasil yang diperoleh para guru dan tentunya terpeliharanya norma-norma kejujuran yang harus dijungjung tinggi.

 

KESIMPULAN

 

Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan di Indonesia adalah dana serta birokrasi yang jelas memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang ada didaerah, membiayai tenaga pendidik yang berkualitas, membangun juga menciptakan sumber daya manusia didaerah, dan pemberian subsidi agar seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Peran pendidikan di era distruksi sebenarnya berkaitan dengan perubahan konsep dalam dunia teknologi yang dikenal revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 diimbangi dengan  adanya society 5.0 akan berdampak pada perubahan secara menyeluruh cara belajar dan mengajar serta prilaku peserta didik, prilaku yang dimaksud adalah prilaku positif semisal kemampuan untuk menghargai waktu karena setiap aktifitas selalu dihitung dengan penggunaan waktu dan teknologi

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun