Mohon tunggu...
Muhamad Aji Purnomo
Muhamad Aji Purnomo Mohon Tunggu... Wirausaha

Keresahan, Kegelisahan Kondisi Negara

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 8: Jejak yang Memudar

7 Agustus 2025   08:30 Diperbarui: 6 Agustus 2025   23:07 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 

 Di bawah langit pagi yang cerah, Tim Empat Elemen berkumpul di hutan. Malam yang panjang dan penuh pertempuran melawan tentara bayaran telah usai, namun keheningan pagi membawa ketegangan baru. Angin memejamkan mata, mencoba fokus pada jejak energi yang ditinggalkan oleh 'K' dan 'S'.
Angin membuka mata dengan raut frustrasi. “Jejaknya memudar… Mereka bergerak cepat dan tidak terduga. Seolah mereka tahu kita sedang mengejar.”
Bumi menyahut, “Mungkin mereka punya sumber daya untuk menghilang. Kita harus berpikir seperti mereka. Di mana orang dengan kekuasaan dan uang akan bersembunyi?”
“Mereka pasti merasa terpojok setelah publikasi Citra. Mungkin mereka mencoba kabur ke luar negeri,” duga Bara, mengepalkan tangannya.
Tirta, yang merasakan kecemasan di sekitarnya, menambahkan, “Aku merasakan ketidaktenangan yang besar. Mereka tidak hanya bersembunyi, tapi juga merencanakan sesuatu yang lain.”
Tim mulai menganalisis kemungkinan persembunyian 'K' dan 'S'. Bumi menyelidiki catatan penerbangan pribadi dan lalu lintas kapal, mencari nama atau perusahaan yang terkait. Ia menemukan beberapa pola keberangkatan mencurigakan dari bandara-bandara kecil. Sementara itu, Angin memperluas jangkauan pencariannya, mendengarkan percakapan di jaringan bawah tanah. Ia mendengar bisikan tentang pertemuan rahasia di sebuah pulau terpencil.
Di sisi lain, Tirta menggunakan intuisinya dan merasakan adanya koneksi kuat antara 'K' dan bekas pabrik kimia yang mencemari wilayah pesisir di masa lalu. Bara, meski pikirannya tertuju pada pengejaran, tetap melatih penduduk desa dalam teknik pertahanan diri sederhana.
Informasi yang terkumpul mengarah pada dua kemungkinan: melarikan diri ke luar negeri atau bersembunyi di tempat yang memiliki makna pribadi.
“Catatan penerbangan mengarah ke beberapa negara dengan peraturan yang longgar,” kata Bumi. “Itu bisa jadi tujuan mereka.”
“Tapi bisikan tentang pulau terpencil itu juga kuat,” sanggah Angin. “Tempat itu dikatakan sebagai tempat persembunyian bagi orang-orang yang ingin menghilang.”
“Tempat yang kurasakan… itu adalah bekas pabrik kimia yang mencemari wilayah pesisir puluhan tahun lalu,” kata Tirta. “Perusahaan itu juga terkait dengan keluarga 'K'.”
“Kita tidak bisa berpencar,” kata Bara, tegas. “Kita harus memutuskan satu arah.”
Namun, mereka sadar bahwa petunjuk yang ada terlalu kuat untuk diabaikan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membagi tim. Bara dan Angin akan menyelidiki petunjuk tentang pulau terpencil, bergerak cepat menggunakan kemampuan Angin. Sementara itu, Bumi dan Tirta akan menyelidiki bekas pabrik kimia, mengikuti intuisi Tirta dan mencari hubungan dengan masa lalu 'K'.
Dua kelompok kecil itu bersiap untuk berpisah. Mereka tahu bahwa waktu sangat berharga. Jejak 'K' dan 'S' semakin dingin. Di bawah langit yang membentang luas, mereka berjanji untuk bertemu kembali dengan membawa kebenaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun