Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Cinta Tak Bersyarat

4 Juni 2020   06:46 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:52 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/cinta/photo: doc.pri

Hari yang ditunggu tiba, pagi-pagi sekali Anan sudah menunggu di depan ruang praktek Dokter Sonya. Ia segera menghambur masuk tanpa dipersilakan ketika seorang perawat keluar dari ruangan itu.

"Dari Hasil diagnosa ibu Gischa menderita Sindrom Guillain-Barre." Dokter Sonya menunjukkan berkas pemeriksaan berupa tulisan dalam bahasa kedokteran yang Anan sama sekali tak paham.
Laki-laki itu hanya menerka bahwa persalinan merupakan pemicu kondisi yang berpotensi fatal itu.

"Apa itu, Dok? Dan apakah berbahaya kondisi istri saya?" Anan mulai cemas melihat Dokter Sonya yang serius membaca sambil membolak-balik lembaran hasil test Gischa.

"Sindrom Guillain-Barre, adalah kondisi langka dan serius dari sistem Syaraf Perifer, di mana kekebalan tubuh menyerang sebagian sistem syaraf."

"Apa penyebabnya, Dok?"

"Penyebab pasti sindrom ini tidak diketahui namun diperkirakan disebabkan oleh infeksi yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang akar syaraf."

"Apakah selama ini Ibu Gischa sering mengalami kesemutan, kebas dan mati rasa di ujung-ujung jari kakinya?" tanya Dokter Sonya menelisik.

"Benar, Dok." Anan menyesal, selama ini ia menganggap keluhan Gischa hanya karena capek mengurus bayi. Seandainya waktu itu ia lebih peka, mungkin tidak fatal seperti ini.

"Gejala awal biasanya berkembang dua sampai empat minggu setelah infeksi ringan, mulai dari kaki dan tangan sebelum menyebar ke lengan dan kemudian leher. Penderita biasanya  mengalami rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa, untuk tingkat lebih lanjut mulai  mengalami masalah dengan kelemahan otot, masalah koordinasi, dan ketidak jelasan syaraf motorik, dan berakibat pada kelumpuhan. Untuk kondisi ibu Gischa ini nampaknya infeksi sudah menyerang paru-paru.  Bahkan bila tidak diberikan pengobatan serius bisa terus naik dan menyerang syaraf otak yang mengakibatkan kematian."

Anan tercekat mendengar kata kematian, ia tak sanggup harus kehilangan istrinya. 'Tidak.., jangan ya Allah..,' Anan merintih dalam hati.

"Lalu pengobatan apa yang bisa dilakukan, Dok?"  Matanya mulai panas, tapi ia berusaha menahan agar bendungannya tidak jebol.
 
"Kami akan melakukan dua jenis perawatan. Yang pertama dilakukan adalah Plasmapheresic atau pembersihan darah. Jadi darah akan dikeluarkan dari tubuh penderita untuk dibersihkan dari antibody yang membahayakan. Lalu darah dikembalikan lagi ke dalam tubuh penderita. Dengan kondisi Ibu Gischa yang masih lemah pasca operasi Caesar, bisa saja tindakan pembersihan darah ini akan  memperburuk keadaaannya. Namun jika pembersihan darah tidak dilakukan dikhawatirkan infeksi akan menjalar sampai ke otak dan membunuhnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun