Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ketika Ayah Tuah Membela(i) Dua Perempuan

9 Januari 2023   05:06 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:04 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ayah Tuah (Foto: kompasiana.com/kompasianival)

Dalam kasanah psikologi, itu disebut proyeksi pengalaman pribadi pada orang lain. 

Begini. 

Mungkin, ya, mungkin Ayah Tuah sendirilah yang traumatik pada lubang dan punggung. Tapi dia berupaya mengingkarinya. Caranya, ya itu, memproyeksikan traumanya pada Engkong Felix.

Jadi Engkong Felix hanya jadi korban di sini. Apes bener die.

Ayu paham benar perkara macam itu. Tapi dia pura-pura tidak tahu. Malah ikut ngompori Ayah. Sebab Ayah kan membalaskan sakit hatinya kepada Engkong. 

Ih, segitunya.

Dalam ilmu logika, dalih Ayah Tuah itu masuk kategori argumen memedi sawah (stawman argument). 

Lari dari fokus logika majas dan licentia poetica.  Berlabuh ke gosip lubang dan punggung.  

Terdengar asyik, sih. Tapi gak nyambung, kan?

Jaka Sembung pakai subang, Ayah Tuah naik punggung berlubang. Aih, Sundel Bolong, dong.

Ada lagi. Red herring argument. Ayah Tuah menyinggung gairah Engkong menulis artikel tentang pisang. Sudah 6 artikel. Bahaya kalau sampai 69, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun