Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Napak Tilas Lokasi Novel Poltak

15 September 2022   09:52 Diperbarui: 15 September 2022   16:57 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampakan rumah-rumah di Kampung Panatapan dari pangkal jalan masuk (dulu tanah kini aspal). Pegunungan di latar belakang adalah hutan Sibatuloting, tempat sumber air untuk Panatapan (Google Map)

Gunung Simanuk-manuk ini beberapa kali disebut dalam novel Poltak. Ingat episode-episode perkisahan Poltak dan Berta berduaan bercakap-cakap di Bukit Keramunting, dangau di tengah sawah, dan kebun nenas. Ingat pertanyaan Berta ini: "Poltak, gunung yang tinggi itu namanya apa?"

Gereja Katolik Aeknatio

Berdiri tahun 1939, Gereja Katolik Aeknatio termasuk gereja generasi pertama di Tabah Batak.  Misionaris Katolik pertama masuk ke Tanah Batak tahun 1934.

Tahun 1960-an sampai 1970-an, gereja itu masih berupa bangunan setengah tembok. Dinding atasnya papan. Lantai semen, atap seng.

Gereja Katolik Aeknatio kini. Di latar belakang adalah Gunung Simanuk-manuk (Google Map)
Gereja Katolik Aeknatio kini. Di latar belakang adalah Gunung Simanuk-manuk (Google Map)

Gereja ini berperan penting dalam proses pembinaan iman dan pergaulan Poltak. Di gereja itu dia dibaptis, menerima komuni pertama, memantapkan cita-cita jadi pastor, dan bermain tonil "Si Anak Hilang" dengan lakon babi (bersama Binsar dan Bistok).  Di gereja itu pula dia bertemu Rauli, "gadis kalender" dari Siantar. Ingat episode itu, kan?

Sekolah Dasar Negeri Hutabolon

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Hutabolon punya peran penting dalam pengembangan intelektualitas dan sosialitas dasar Poltak. Di sekolah ini, selain mendapatkan ilmu, dia juga memperoleh lingkungan pertemanan yang lebih luas. Di sekolah ini pula dia bertemu, lalu akrab, dengan Berta,  paribannya.

Pada tahun 1960-an sampai awal 1970-an, pengajaran di SDN Hutabolon berlangsung di dua bangunan. Kelas 1-3 di dalam Gereja HKBP Hutabolon. Kelas 4-6 di bangunan sekolah yang terdiri dari tiga ruang kelas, tanpa ruang guru. Ruang guru adalah kedai kopi Ama Rosmeri di tepi jalan raya, depan sekolah.  

Gereja HKBP Hutabolon, tempat Poltak menjalani pendidiksn SD kelas 1-3 (Google Map)
Gereja HKBP Hutabolon, tempat Poltak menjalani pendidiksn SD kelas 1-3 (Google Map)

Bangunan Gereja HKBP nyaris tak berubah sejak 1960-an. Menara lonceng gereja masih asli. Hanya fasadnya yang berubah, kini ada semacam teras. Di teras itu, dulu tanpa atap dak, Poltak dan kawan-kawannya pernah dihukum "diberaki burung walet gereja" oleh Guru Gayus, guru agama.

Halaman rumput di depan dan samping gereja masih seperti yang dulu. Di situ dulu Poltak dan kawan-kawannya dihukum "cabut rumput teki" oleh Guru Gayus. Masih ingat episode itu, kan?

Bangunan sekolah untuk kelas 4-5 sudah berubah total, walau masih di pertapakan yang sama. Di sampingnya juga sudah dibangun gedung untuk kelas 1-3. Ada juga rumah untuk kepala sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun