Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit di Lokasi Favorit

16 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 16 Maret 2024   00:09 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Jejak Pustaka 

"Ngabuburit adalah saat untuk menghargai proses sebelum mencapai kenikmatan, mengajarkan kita untuk bersabar dan menemukan ketenangan dalam menanti."

Menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat Muslim di berbagai penjuru dunia memiliki tradisi tersendiri dalam menghabiskan waktu ngabuburit atau menunggu masuknya waktu maghrib. 

Di Indonesia, ngabuburit sudah menjadi kebiasaan turun-temurun yang dinanti, tidak hanya karena makna religiusnya, tetapi juga sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Berbagai lokasi pun menjadi tujuan favorit untuk melepas penat setelah sehari berpuasa.

Masjid atau musholla tentu menjadi pilihan utama tempat ngabuburit. Suasana khusyuk dan religius membuat hati menjadi tenang saat mengisi waktu dengan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, berzikir, atau mengikuti pengajian. Tidak hanya di kota-kota besar, hampir setiap kampung dan desa memiliki masjid atau musholla sendiri yang dipenuhi jemaah saat ngabuburit tiba. Bahkan, beberapa masjid besar di pusat kota kerap menggelar acara khusus seperti ceramah agama atau bazar makanan untuk menyambut bulan Ramadhan.

Bagi yang ingin menikmati suasana segar udara terbuka, taman kota menjadi destinasi favorit untuk ngabuburit. Duduk bersama keluarga atau teman di hamparan rumput yang hijau, ditemani gemericik air mancur dan sederet pepohonan rindang, bisa membuat pikiran menjadi rileks sebelum kembali ke rutinitas setelah berbuka nanti. Beberapa taman kota bahkan menyediakan area khusus untuk kegiatan ngabuburit lengkap dengan perlengkapan ibadah. Tak jarang pula terdapat penjaja makanan dan minuman yang berjualan di sekitar taman saat menjelang buka puasa.

Namun tidak semua orang menghabiskan waktu ngabuburitnya di tempat-tempat religius. Mal dan pusat perbelanjaan juga kerap menjadi buruan, terutama bagi kalangan remaja dan keluarga muda. Selain berjalan-jalan dan window shopping, mereka juga bisa menikmati hiburan seperti menonton film atau mencicip aneka kuliner di mall tersebut sembari menanti waktu berbuka. Beberapa mal bahkan menyediakan area khusus untuk ngabuburit dilengkapi dengan pengeras suara untuk mengumandangkan adzan maghrib.

Alternatif lain yang tak kalah menarik adalah ngabuburit di kawasan wisata seperti pantai, gunung, air terjun, atau objek wisata lainnya. Berwisata sambil menunggu magrib di tempat-tempat indah ini bisa menjadi pengalaman ngabuburit yang berbeda dan mengasyikkan. Terlebih jika dilakukan bersama keluarga atau kelompok sahabat, ngabuburit di alam terbuka seperti ini akan terasa lebih istimewa dan menyenangkan. Menyaksikan matahari terbenam di ufuk pantai atau menikmati sejuknya udara pegunungan bisa membuat hati menjadi lebih tenang dan khusyuk menanti waktu berbuka tiba.

Tentunya tidak sedikit pula yang memilih menghabiskan waktu ngabuburit di rumah tercinta bersama keluarga. Momen ini menjadi kesempatan emas untuk berkumpul, mengobrol, bermain dengan anak-anak, atau sekedar bersantai sembari menanti terdengarnya kumandang adzan maghrib. Sederhana, namun sangat berarti dan berkualitas untuk mempererat tali silaturahmi keluarga. Bahkan, beberapa keluarga memiliki tradisi memasak hidangan spesial untuk berbuka bersama setelah selesai ngabuburit.

Apapun pilihannya, ngabuburit bukan sekadar rutinitas menunggu waktu berbuka puasa. Tradisi ini mengajarkan kita untuk meluangkan waktu, mencari ketenangan hati dan jiwa, serta mendekatkan diri kepada sang pencipta di sela-sela kesibukan dalam menjalani ibadah puasa. Seperti pepatah bijak yang mengatakan "Tak kenal maka tak sayang", maka menghabiskan waktu ngabuburit bisa menjadi jembatan untuk mencintai puasa lebih dalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun