Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #082] Pastor Kecil dari Panatapan

14 Desember 2021   17:53 Diperbarui: 15 Desember 2021   04:43 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

Giliran hidung Ama Rumiris yang mekar.

"Karena itu, saat menyambut Kosti Kudus, kita harus bersikap hormat dan khidmad. Sebab kita sedang menyambut Kristus yang datang ke dalam diri kita." Pastor Silverius menjelaskan lebih lanjut.  

Setelah segala penjelasan itu, menyusul latihan menyambut Hosti Kudus.  

Anak-anak berbaris  ke depan altar dengan tertib.  Kedua telapak tangan ditangkupkan di depan dada.  

Saat menerima Hosti, telapak tangan kiri ditumpangkan di atas telapak tangan kanan. Ucapan pastor, "Tubuh Kristus", dibalas dengan kata "Amin".  

Geser dua langkah ke samping. Lalu masukkan Hosti ke dalam mulut. Langsung ditelan.  

Setelah itu, kembali ke tempat duduk masing-masing. Panjatkan doa syukur di situ.

Latihan menyambut Komuni selesai.  "Siapa yang punya cita-cita jadi pastor di sini?" tanya Pastor Silverius tiba-tiba.

"Si Poltak, Pastornami!"  Seluruh anak calon penerima Komuni Pertama serentak berteriak. Sambil menunjuk ke arah kepala Poltak.

"Ah, Poltak. Bagus sekali. Kamu cocok sekali jadi pastor, Nak.  Sini, maju ke depan."

Poltak maju ke depan altar, tepat di hadapan Pastor Silverius yang tersenyum ramah padanya.  Itu senyum khas pastor yang membuat setiap umat merasa nyaman. Bahkan bisa bikin para gadis dan ibu-ibu muda jatuh cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun