Angin henti bertiup, awan henti berarak, burung henti berkicau.
Hening. Di bawah rumpun bambu. Di belakang sekolah.
Bibir jejaka sambar kecup bibir dara. Sekilat walet sentuhkan perut di air kolam.Â
Indah. Dua wajah merona merah. Dua semburat cinta.Â
Cinta. Hening jadi saksi.
Oh angin, bertiuplah! Hembuskan aku ke kampung Tulang di seberang danau. Di sana Paribanku menanti.
Tak ingin kumati di sini, terbakar iri pada dua sejoli itu. (eFTe)
*Tulang = Paman; Pariban = Putri Paman
Gang Sapi Jakarta, 22 September 2021Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!