Jiwa Kompetitif yang berlebih itu baik atau malah jadi boomerang ?
“Bahagia bukan stop medsos, tapi mulai kenali isi hati sendiri. ‘Scroll’ ke dalam diri, temukan tenangmu.”
Pendidikan Rendah dan Lingkaran Sempit
Adam meninggalkan kampung dengan lingkaran penuh gosip dan beban rumah, lalu menemukan dunia baru di kantor media: penuh istilah asing, tantangan, dan
Keterlibatan lintas agama sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dan komitmen dalam melindungi hutan.
Mereka tertawa bersama, memberi semangat, seolah tiada jarak. Tapi diam-diam, dalam hatinya tumbuh rasa iri dan persaingan.
mungkin ada kesenangan lebih besar di luar sana/tapi mereka tak pernah iri mengimpikannya
dibalik letih dan keluh kesah jamaah haji 1446 H
ini cuma rasa iri si yatim piatu yg bekerja begitu keras, yang mendengar dongeng dari si sendok emas
Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tapi seringkali kekurangan ruang untuk mereka berkembang.
Sikap ateambulo adalah sikap membeei kemudahan baginormag laon lawan dari sikap egois yanh senang merintangi
Berhenti iri pada hidup orang lain. Setiap perjalanan itu unik. Hidupmu terlalu berharga untuk dibandingkan. Fokuslah pada dirimu sendiri.
Iri hati dapat menjadi sumber dari segala kejahatan. Simak dan renungkan tulisan ini agar bisa terbebas dari iri hati.
Menjauhi Sikap IriIri hati adalah salah satu penyakit batin yang sering kali datang tanpa disadari. Dalam Islam, sikap ini tidak hanya merugikan diri
Tidak Boleh Iri, Kecuali Dua Hal : Berharta Untuk Kebenaran Dan Berilmu Untuk Diamalkan & Diajarkan
Menahan diri dari memamerkan kesuksesan, kekayaan, kebahagiaan, dan kemesraan bukan berarti tidak bersyukur
Di era digital ini, fenomena rasa iri di media sosial telah menjadi topik yang semakin relevan. Mengapa demikian? Media sosial, yang awalnya dirancang
Komentar akan selalu ada dari siapapun, terutama dari orang yang iri dan dengki
bioekonomi melalui optimalisasi pengelolaan hasil hutan