Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melewati Bayang-Bayang, Kisah Arman dan Cinta yang Hilang

23 Agustus 2024   17:47 Diperbarui: 23 Agustus 2024   17:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://www.alodokter.com)

Aku tak pernah membayangkan bahwa hidupku akan terjebak dalam sebuah drama yang tak pernah kuinginkan. Sebuah kisah yang berawal dari cinta yang begitu sederhana, namun berakhir dengan kehancuran yang tak terelakkan. Namaku Arman, seorang lelaki biasa yang hanya ingin mencintai dan dicintai. Namun, kenyataan berkata lain. Cinta segitiga menghancurkanku.

Semua bermula ketika aku bertemu dengan Maya. Dia adalah teman kuliahku, seorang perempuan yang cerdas, ceria, dan selalu penuh semangat. Maya memiliki senyum yang mampu mencairkan suasana, dan tak butuh waktu lama bagiku untuk jatuh hati padanya. Kami sering belajar bersama, pergi menonton film, dan menikmati secangkir kopi di kafe favorit kami. Hubungan kami semakin dekat, hingga suatu hari aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku.

"Maya, aku ingin kau tahu, aku sangat menyukaimu. Bahkan lebih dari itu, aku mencintaimu," kataku dengan suara bergetar, menatap dalam matanya yang cokelat.

Maya tersenyum lembut, namun ada keraguan di matanya. "Arman, aku juga menyukaimu, tapi... aku harus jujur. Ada seseorang yang juga memiliki tempat khusus di hatiku."

Hatiku mencelos mendengar kata-katanya. Aku tak pernah menyangka bahwa Maya sudah memiliki seseorang yang lain. Namun, rasa cintaku terlalu besar untuk mundur begitu saja.

"Siapa dia, Maya?" tanyaku, berusaha tetap tenang.

Baca juga: Mencari Tuhan

"Namanya Fandi," jawab Maya, suaranya nyaris tak terdengar. "Dia teman masa kecilku, dan kami sudah lama dekat. Tapi, aku tak tahu apakah dia memiliki perasaan yang sama sepertiku."

Mendengar nama itu, aku merasa ada batu besar yang menekan dadaku. Aku mengenal Fandi. Dia adalah teman satu kampus yang sering bergaul dengan kami. Kami tidak terlalu dekat, tetapi cukup akrab. Fandi adalah sosok yang karismatik, dengan tubuh atletis dan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya. Aku tahu bahwa dia adalah sosok yang sulit untuk diabaikan.

Aku merasa bimbang. Di satu sisi, aku mencintai Maya dan ingin dia bahagia. Di sisi lain, aku tahu bahwa Fandi juga mungkin memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Tapi, meskipun ada perasaan bersalah yang menghantui, aku memutuskan untuk tetap berjuang.

Hubungan kami berlanjut dengan kerumitan yang tak terhindarkan. Maya sering bingung dengan perasaannya, dan aku harus bersaing dengan bayang-bayang Fandi yang selalu ada di antara kami. Kadang, Maya menunjukkan perhatiannya padaku, membuatku merasa bahwa aku memiliki tempat di hatinya. Namun, di lain waktu, dia tampak memikirkan Fandi, membuatku merasa seperti orang ketiga yang tak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun