Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #001] Pelukis Halaman Rumah

3 September 2020   15:41 Diperbarui: 8 November 2020   15:26 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disain Sampul: Felix Tani; Foto: erabaru.net

Bagus? Relatif, subyektif. Lukisan Poltak sebenarnya mirip-mirip lukisan di gua-gua kediaman manusia prasejarah.

Tak ada yang abadi di halaman rumah. Demikianlah,  lukisan Poltak selalu berumur pendek. 

Ada tiga kekuatan besar yang  kuasa menghapus lukisan di atas  halaman tanah.

Curah hujan. Itu yang pertama. Genangan air hujan akan menutup semua goresan lukisan. Lenyap.

Poltak, sejujurnya,  suka ulah hujan itu.  Karena menghasilkan kanvas tanah berpasir baru yang mulus. Siap untuk dilukisi kembali.

Kaki-kaki kotor kerbau yang lewat di depan rumah. Ini yang kedua.   

Itu terjadi sore hari. Di saat para tetangga menuntun kerbaunya melewati halaman rumah kakek Poltak.  

Kerbau adalah kerbau. Meski dia simbol kebijaksanaan, tetap saja tak bisa mengapresiasi karya lukis.  

Kerbau-kerbau melangkah santai. Menginjak-injak lukisan Poltak tanpa rasa bersalah.

Poltak paling benci ulah para kerbau ini.  Apalagi kalau sampai berak.  Lalu tahi tart hijaunya jatuh nemplok persis di gambar wajah Poltak.  

Kekuatan ketiga, nenek Poltak dengan sapunya. Terjadi saat Poltak terlalu asyik melukis. Sampai-sampai kelupaan menjemput kerbau di padang penggembalaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun