Satu batu dilempar...
BRAAAK!
Mangga tak jatuh, malah kaca jendela Wak Haji yang pecah.
> "WOIIII! SIAPA ITU?!"
Tanpa pikir panjang, Gundul langsung kabur lagi.
> "WAAAK! KABUUUUR!!"
Sampai di rumah, perut Gundul kembali lapar. Ia mendekati dapur dengan ekspresi memelas.
> "Mbok! Nasi masih ada kan?"
> "Ada sebakul. Tunggu, Mbok gorengin ikan dulu."
Sambil menunggu, Gundul menyalakan radio tua. Lagu "Gundul-Gundul Pacul" mengalun. Karena bosan, dia iseng-iseng menaruh bakul nasi di atas kepala dan mulai menari-nari mengikuti lagu.
> "Gundul-gundul pacul... cul... gembelengan...
Nyunggi nyunggi wakul kul....gemblelngan"
Ia keluar ke halaman sambil goyang-goyang. Bakul nasi tetap di kepala. Anak-anak desa berkumpul. Wak Haji yang sedang lewat melotot. Bapaknya pulang dan mematung. Semua warga tertawa ngakak.