Mohon tunggu...
Jallot Handsome705
Jallot Handsome705 Mohon Tunggu... Penulis mandiri

Saya bukan siapa siapa. Tapi saya ingin menjadi siapa siapa. Jadi siapakah saya?? Saya Mr Handsome 7.05

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Roro kecik ( 9)

14 Juni 2025   12:09 Diperbarui: 14 Juni 2025   12:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1995752810954560&set=a.1879458785917297&type=3&mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v

Pertandingan Terakhir: Roro Kecik vs Putri Kenanga

Langit di atas lapangan kerajaan mendung seolah tahu bahwa pertandingan kali ini bukan sekadar adu kecakapan. Penonton diam. Bahkan angin pun berembus pelan, seakan menahan napas.

Putri Kenanga duduk di seberang papan dakon, mengenakan selendang kebesarannya, tapi mata dan hatinya jauh dari kebesaran itu. Ia menatap Roro Kecik --- bukan sebagai lawan, tapi sebagai cermin. Cermin yang menampakkan kenangan yang dikubur selama sepuluh tahun.

Sementara Roro Kecik, dengan tenang, membuka papan dakonnya yang sederhana. Kayu tua dengan garis retak di sisi utara. Tapi penuh makna. Dibawanya dari Ngrandu, dari sawah dan sungai, dari mimpi para tetua desa. Papan itu kini duduk di antara dua jiwa yang saling mencari.

Giliran pertama, milik Putri.

Langkah Putri Kenanga indah dan berwibawa. Bijinya jatuh seperti nada gamelan. Tapi Roro Kecik membalas tanpa takut. Tangannya kecil, tapi gerakannya luwes dan berani.

Mereka saling bertukar serangan, mengatur siasat, menipu dan memancing. Namun, semakin permainan berlangsung, semakin permainan ini berubah jadi dialog diam antara dua hati. Mata mereka mulai menyelami satu sama lain.

Putri Kenanga mulai gemetar. Ia mulai melihat kilatan wajah mendiang suaminya di raut Roro Kecik. Lalu kilatan wajah bayi kecil yang pernah hilang dalam hidupnya. Hatinya mulai bergetar. Ia mulai kehilangan kendali.

Satu giliran, Roro Kecik membuat langkah melingkar yang sangat tak terduga. Sebuah taktik yang biasa digunakan oleh Ayahnya, Pangeran Abimanyu, semasa hidupnya.

Putri Kenanga membeku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun