Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 17 Yoganidra 8

30 Juli 2021   08:43 Diperbarui: 30 Juli 2021   09:33 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat Putih Pelangi  Kasih (Lukisan  Bp Y.P.Sukiyanto)

 sendiri."

Aku bisa mendengar, meskipun secara tidak langsung, Lembu Suro mengancam apabila Romo Prabu tidak menerima panangannya. Dia sesumbar akan memenuhi apa saja permintaan Romo Prabu maupun permintaanku. Inilah kesempatanku, aku akan mengutarakan permintaanku, seperti yang telah diajarkan oleh Eyang Mpu Barada.

Seorang dayang utusan Romo memanggilku. Aku keluar tetap memakai cadar supaya Lembu Suro tidak melihat wajahku. Aku duduk di dekat Romo dan ibundaku. Paman Narotama dan Bibi Sekar Tanjung juga mendampingi Romo, bersama beberapa dayang dan punggawa.

Tanpa rasa malu, Lembu Suro menyambut kedatanganku dengan sambutan yang kelewat akrab, "Diajeng, aku sangat bahagia akan kehadiranmu. Tak sabar rasanya untuk mendengar bahwa engkau menerima pinanganku. Aku tadi sudah mengungkapkannya kepada Romo Prabu."

"Aku akan menerima pinanganmu, namun ada syaratnya," kataku padanya.

Dengan penuh semangat Lembu Suro menjawab, "Katakan, cepat katakan,

Diajeng, aku akan segera memenuhinya."

"Kuminta jangan panggil aku diajeng, panggil namaku saja."

Mendengar ucapanku, Lembu Suro tertawa terbahak bahak. Tawanya

 terdengar bagai gelegar guntur yang membelah bumi.

Wah, jangan-jangan dia keturunan raksasa, tertawanya sampai menggetarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun