Mohon tunggu...
Monica Trilia
Monica Trilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mismanegement Energy Security in Angola

15 Juli 2022   01:28 Diperbarui: 15 Juli 2022   01:29 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 1. Model tiga dimensi isu energi (Richard C. Dorf ,1978: 12)

Urgensi lainnya adalah bahwa isu tentang energi tidak hanya penting bagi kelangsungan pembangunan negara-bangsa atau kehidupan secara global melainkan juga penting bagi unit terkecil dalam masyarakat lokal seperti keluarga dan individu. Menurut Michael T. Klare (2008) menegaskan bahwa kini isu keamanan energi telah mendapat tempat perhatian para pembuat kebijakan, para peneliti, maupun warga negara di seluruh dunia. Bahkan menjadi unsur utama dalam pembuatan politik luar negeri maupun politik domestik.

Arti penting konsep ini terletak pada sifat dasar energi yang merupakan keperluan asas bagi kelangsungan hidup manusia. Semakin kompleks dan produktif dalam suatu masyarakat, maka semakin besar keperluan manusia terhadap energi seperti, untuk mendapatkan makan dan minum, membangun kota dan mengembangkan perekomiannya, menjalankan pabrik-pabrik industri, menjalankan kapal, jalan-jalan, jalur kereta api, dll (Michael T.Klare, 2008). 

Khusus mengenai bahan bakar fosil (fossil fuels) seperti minyak dan gas, merupakan sebuah komoditas penting dan utama sehingga sering menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai pihak apabila terjadi kelangkaan, krisis, atau ketidakamanan energi. 

Kerawanan ini bersumber dari sifat minyak sendiri yang bukanlah merupakan komoditas biasa, melainkan bahan penting dan strategis yang dapat menjadi sumber kekuatan dan pengaruh dengan implikasi politik yang besar pula (MaXiojung, 2005) (Joseph S. Nye, 2007). Sehingga, menurut Paul French dan Sam Chambers (2010), bahwa ”oil is never far from the news” yang dimaksud adalah bahwa minyak selalu menjadi bahan perebutan dan kontestasi kekuatan negara sehingga minyak akan selalu menjadi pemberitaan.

Dalam memahami konsep keamanan energi pertama-tama perlu menyoroti sentralitas energy dibidang semua usaha. Masyarakat yang lebih kompleks membutuhkan energi untuk mendapatkan makanan dan air untuk membangun kota, benteng, pabrik, kapal, jalan raya, rel kereta api, dll. 

Semakin kompleks dan produktif suatu masyarakat, semakin besar pula kebutuhan energinya. Tanpa pasokan bahan bakar dasar yang memadai, masyarakat yang kompleks tidak dapat mempertahankan negaranya yang bersifat output industri yang tinggi, memberikan standar hidup yang layak bagi warganya, atau mempertahankan diri melawan kekuatan yang bersaing. 

Mengutip dari Senator Richard G. Lugar dari Indiana pada tahun 2005 bahwa “Oil is not just another commodity”dan beliau menambahkan “'It occupies a single important position in America's economy and way of life” bahwa yang dimaksud dengan “single” adalah energi. Sebagian besar negara bagian Barat, bertugas pengadaan, produksi, dan pengiriman energi ke konsumen, sebagian besar dilakukan oleh perusahaan swasta, yang melakukannya dalam mengejar keuntungan. 

Beberapa dari perusahaan energi, menyatakan bahwa energi adalah di antara yang paling menguntungkan di dunia. Namun, karena akuisisi dan pengiriman pasokan energi yang memadai dianggap sangat penting untuk kesehatan ekonomi bangsa, pemerintah juga memainkan peran penting dalam aspek-aspek proses pengadaan energi.

Secara global bahwa bahan bakar minyak, gas, batu bara sudah sejak lama menjadi perhatian global, terutama di negara industri Barat yang terlebih dahulu telah mengalami periode industrialisasi besar-besaran. Banyak negara industri yang menghadapi situasi ketergantungan, terutama Amerika Serikat, China, Jepang, Korea, India terhadap impor minyak dari luar negeri. 

Ketergantungan tersebut terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir yang menjadi indikator kuat bahwa tingginya kualitas minyak berbanding sumber- sumber energi lainnya bagi pertumbuhan ekonomi dan industri negara maju. melalui suatu proses yang disebut dengan sekuritisasi isu-isu (issues securitization). 

Barry Buzan, Ole Waefer dan Jaap de Wilde (1998) mendefinisikannya sebagai suatu proses pengidentifikasian suatu isu tertentu, baik politik maupun non-politik, yang bertujuan untuk menjadikan isu tersebut sebagai kegiatan keamanan. Sekuritisasi dapat juga dilihat sebagai bentuk lain dari politisasi (politization)  (Buzan & Waefer, 1998).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun