Pemerintah menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur kelembagaan untuk mengatur dan mengenakan pajak ekonomi produktif di luar sektor energi masih dinilai kurang diperlukan, sehingga dapat dikatakan perekonomian negara secara keseluruhan tidak dapat berkembang.Â
Hal tersebut tidak lain merupakan dampak dari perekonomian negara yang sudah sepenuhnya bergantung pada pendapatan dari sektor energi.Â
Dutch Disease hingga permasalahan korupsi merupakan permasalahan terbesar yang menghantui Angola. Pada tahun 1997-2002, perusahaan minyak milik negara bernama Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola atau Sonangol diketahui tidak menghitung pendapatan dari hasil penjualan minyaknya.Â
Pendapatan yang hilang tersebut mencerminkan kegagalan akuntabilitas pemerintah dan kegagalan yang berkelanjutan untuk membina lembaga yang menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia. Tercatat dana sekitar 4,22 miliar USD tidak dipertanggungjawabkan, padahal total pengeluaran sosial di Angola mencapai 4,27 miliar pada tahun-tahun yang sama.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menolak memberikan informasi tentang penggunaan dana publik kepada masyarakat ketika pendapatan minyak melonjak.Â
Meskipun upaya untuk mempromosikan transparansi yang lebih besar dilakukan berulang-ulang oleh berbagai aktor, pemerintah Angola tetap berusaha untuk mempertahankan status quo.Â
Sedangkan masyarakat Angola terus menjadi korban utama dengan mengalami perang selama puluhan tahun sambil melihat sumber daya negara mereka salah urus dan pembangunan sosial yang terhambat.
SonangolÂ
Sonangol merupakan badan usaha milik negara yang didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan paling kuat di sektor perminyakan Angola. Posisi tersebut tidak lain dikarenakan Sonangol memperoleh perlakuan khusus dan perlindungan dari pemerintahan Partai MPLA yang berkuasa.Â
Namun permasalahan manajemen dan praktik akutansi yang tidak transparan, Sonangol kerap mendapatkan kritik dari berbagai aktor internasional. Sebagaimana disinggung sebelumnya, Sonangol tidak menghitung pemasukan sekitar 4 millar USD dari pendapatan hasil minyaknya dari tahun 1997 sampai 2002. Abainya pemerintah Angola dalam hal ini, semakin menekankan buruknya akutansi, transparansi, dan kurangnya kapabilitas pemerintah.
The International Monetary Fund (IMF)Â