Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mendung Senja

31 Januari 2020   18:17 Diperbarui: 31 Januari 2020   18:19 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Kala mendung menyapa

Langit dan seisinya mulai berubah

Angin dan hawa dingin mulai menemani

Tetes rindu mulai bersamaan turun

.

Gemuruh kecil pun terkadang memberi kejutan

Di tengah kesunyian ruang

Gemericik suara nyanyian alam

Bak orkestra yang tersusun dengan indah

.

Sejenak meninggalkan nestapa

Ruang luka yang masih terbuka

Janji yang masih teringat mesra

Peluk hangat yang mulai tak terasa

.

Mari melihat luka dengan kacamata cinta

Layaknya hujan yang saat ini sedang menerpa

Memberi ruang serta warna di kala senja

Berhenti dan mulai lembaran yang baru dan lebih bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun