Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remuk Ragaku

29 Agustus 2019   12:36 Diperbarui: 29 Agustus 2019   13:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Teringat dahulu kala

Jiwa dan raga yang masih membara

Susah senang dilalui dengan bersama

Tiada lawan yang ada hanya kawan

Rasanya ingin mengulang masa itu

Meski masih ada batas kentara

Toh saat itu semua jadi satu

Tak peduli kamu siapa dan apa

Teriakan lantang yang selalu menggelora

Kini hening tanpa nada

Seolah dimakan waktu

Rasa itu mulai hilang

Batu-batu yang semula kokoh kini berjalan sendiri-sendiri

Tergerus ombak keinginan dan kepentingan yang tak sejalan

Mungkin inilah tuntutan zaman

Seseorang tak lagi peduli akan kawan yang ada hanyalah cuan

Badai Topan akan selalu menerjang

Tapi pohon kelapa akan selalu tegak menantang

Jiwa ini mungkin tidak menang

Tapi akan selalu akan ada raga yang terus berjuang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun