Mohon tunggu...
Cahya Sinda
Cahya Sinda Mohon Tunggu... -

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Akan Jadi Kenangan

30 Desember 2018   13:13 Diperbarui: 30 Desember 2018   13:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

satu, dua, tiga, dan banyak sekali hal yang harus kami selesaikan

karya cipta kami, tertumpuk, berjibaku, dikeluarkan kemana-mana

kadang setiap sore, kadang di hampir setiap malam

sampai-sampai malamku tanpa mereka itu hambar.

aku tidak peduli apakah yang mereka rasakan sama sepertiku,

yang jelas aku sangat bahagia, persetan berfikir terlalu panjang,

sekali lagi aku dalam keadaan yang benar-benar tidak siap untuk mati.

kami berdebat, bukan hanya tentang cinta, hidup, mimpi, dan apa yang harus dilakukan nanti,

kami juga bicara hal konyol, cemo'oh, kegilaan, seks, kebebasan, hiruk pikuk, munafik, setan, kamar kosong, tembakau, sampai botol,

kami bahkan menyinggung kepercayaan, pulang, keluarga, air mata, dorongan, dan bertahan.

aku menemukan hal yang sangat aneh bagi diriku sendiri, yang orang-orang sebut sebagai dosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun