Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... :)

ad maiorem dei gloriam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Em dash within

18 September 2025   06:01 Diperbarui: 18 September 2025   11:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ton, yang kuat ya, aku turut berduka cita"

"Eh iya iya Din," Anton buru-buru menutup buku diary adiknya lalu mengulurkan tangannya,

"Terima kasih Din" 

Anton berpaling lalu menangis. Cita-cita adiknya menjadi Pastor menyeruak datang, membawa sesal dan amarah. Sesal karena ia tak mampu menggantikannya merawat ibu dan marah karena kakaknya yang egois sehingga membuat adiknya harus keluar dari seminari! 

"Mas Anton? Boleh prosesi pemakaman kami lanjutkan dengan misa?"

"Iya romo, maaf, silakan"

.

.

.

seperti daun dalam hempasan angin,

biarlah kuterbang karena Ia yang ingin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun