Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Functional Freeze: Terlihat Sibuk dan Sukses Tapi Mati Rasa

28 Juli 2025   12:00 Diperbarui: 28 Juli 2025   14:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakit kepala, pegal-pegal, nyeri perut, atau kelelahan yang tak kunjung reda bisa muncul meskipun tidak ada penyakit fisik yang terdeteksi. Tubuh menyimpan stres yang tidak tersalurkan dan memunculkannya dalam bentuk keluhan somatik.

7. Disosiasi

Disosiasi adalah perasaan seolah-olah tidak benar-benar hadir dalam hidup sendiri. Kamu merasa seperti penonton, bukan pelaku. Seolah-olah tubuhmu berfungsi otomatis, sementara pikiranmu melayang entah ke mana.

Jika kamu merasa mengalami beberapa atau bahkan semua gejala di atas, kemungkinan besar tubuh dan pikiranmu sedang dalam mode bertahan. 

Mode ini tidak dibuat untuk dijalani terus-menerus. Maka, penting untuk segera mengambil langkah pemulihan sebelum kerusakan menjadi lebih dalam.

Bergerak: Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Kabar baiknya, functional freeze bisa diatasi. Tidak perlu menunggu sampai kamu punya waktu liburan panjang atau keluar dari pekerjaan. 

Kuncinya ada pada gerakan kecil yang konsisten. Menurut berbagai ahli kesehatan mental, cara paling efektif untuk keluar dari kondisi functional freeze adalah mulai bergerak.

Ya, sesederhana itu. Bergerak.

Kamu tidak harus langsung lari 5 kilometer atau ikut kelas olahraga berat. Cukup mulai dari hal kecil: membersihkan kamar, mencuci piring, menyiram tanaman, atau berjalan kaki di sekitar rumah selama 20 menit. 

Gerakan kecil ini akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa kamu sedang kembali "hidup". Saat tubuh bergerak, sistem saraf mulai aktif dengan cara yang sehat, dan perlahan keluar dari mode beku.

Olahraga ringan juga membantu melepaskan hormon endorfin yang bisa memperbaiki suasana hati dan menurunkan hormon stres seperti kortisol. Bahkan, jalan kaki sambil mendengarkan musik favorit bisa jadi terapi yang menyenangkan dan menenangkan.

Mengisi Kembali Energi Emosional

Selain bergerak secara fisik, penting juga untuk mengisi ulang energi emosional. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada preferensi masing-masing orang. 

Beberapa orang merasa lebih baik setelah menulis jurnal, curhat ke teman dekat, meditasi, mendengarkan musik, atau sekadar duduk diam sambil minum teh hangat tanpa distraksi gadget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun