Sebaliknya, perusahaan juga bisa mengalami ghosting ketika kandidat yang telah ditawarkan pekerjaan tiba-tiba menghilang tanpa kabar.Â
Dalam bisnis, klien atau mitra kerja bisa tiba-tiba memutus komunikasi tanpa alasan yang jelas, meninggalkan kebingungan bagi pihak yang ditinggalkan.
Dampak Psikologis dari Ghosting
Ghosting tidak hanya berdampak pada hubungan sosial, tetapi juga dapat memberikan efek psikologis yang cukup dalam bagi individu yang mengalaminya. Beberapa dampak psikologis yang umum terjadi meliputi:
Merasa Tidak Berharga
Ketika seseorang mengalami ghosting, mereka sering kali merasa bahwa mereka tidak cukup penting bagi orang yang meninggalkan mereka. Ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan perasaan rendah diri.Stres dan Kecemasan
Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ghosting dapat memicu stres dan kecemasan. Individu yang mengalami ghosting mungkin terus-menerus bertanya-tanya apa yang salah dan mengapa mereka ditinggalkan tanpa penjelasan.Kesulitan dalam Membangun Hubungan Baru
Pengalaman ghosting yang menyakitkan dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih tertutup dan sulit untuk mempercayai orang lain di masa depan.Dampak terhadap Kesehatan Mental
Dalam beberapa kasus, ghosting dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan perasaan kesepian yang mendalam.
Munculnya Tren Hardballing sebagai Respons terhadap Ghosting
Sebagai bentuk antisipasi terhadap ghosting, muncul tren baru yang disebut hardballing.Â
Tren ini semakin populer, terutama di kalangan Gen Z, yang lebih memilih pendekatan tegas dalam membangun hubungan.Â
Dengan pendekatan ini, seseorang dapat menetapkan batasan yang jelas dan menghindari hubungan yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka sejak awal.