Mohon tunggu...
Mi Ra
Mi Ra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menjaga Pertanian untuk Generasi Masa Depan

29 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 29 Juli 2018   15:08 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amerika Serikat atau yang disebut sebagai negeri Paman Sam juga memiliki sektor pertanian yang maju, negara yang terkenal sebagai penghasil gandum, kacang kedelai, kapas, kentang dan tembakau di dunia ini, ternyata pemerintahannya sangat memperhatikan sektor pertanian di negaranya sehingga juga termasuk dalam negara yang memiliki sektor pertanian yang maju sama seperti Jepang.

Negara asal Paman Sam ini juga memiliki kebijakan pemerintahan yang sangat baik untuk parapetani dinegaranya, pemerintah juga menyediakan teknologi yang memadai serta mempersiapkan sumber daya manusianya dengan ilmu pengetahuan akan pertanian dengan baik, ditambah dengan disediakannya lahan yang luas untuk sektor pertanian dan juga dibuatkannya sistem irigasi dalam pengelolaan air pun dibuat menjadi lebih efisien.  

Dari contoh tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk pertanian yang ada di bumi Indonesia kita tercinta ini, dimulai dari perbaikanakan kebijakan pemerintahan Indonesia akan sektor pertanian agar menjadi lebih baik, tertata, teratur, dan bisa mensejahterakan rakyatnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani membangun sistem irigasi aliran (flow irrigation) untuk lahan pertanian yang mencakup daerah yang luas karena air irigasi tersebut langsung dari sumber mata air utama, dan sistem irigasi pompa (lift irrigation) untuk lahan pertanian yang tidak terlalu luas atau sempit karena dengan air yang dialirkan dengan pompa sudah dirasa cukup untuk hal tersebut.

Selain itu manfaat dari irigasi seperti memasok atau menyediakan air untuk lahan pertanian, menjamin ketersediaan air ketika musim kemarau, melancarkan aliran air kelahan pertanian, untuk membasahi tanah pertanian dan banyak lagi juga sangat membantu para petani. 

Sekarang hanyalah kita yang harus berpikir bagaimana caranya agar kita bisa menciptakan suasana yang kondusif di bidang pertaniankita, karena sejatinya sumber daya manusia negara kita Indonesia tidakkalah maju dengan sumber daya manusia di negara maju, tinggalbagaimana cara kita memanfaatkan hal tersebut sajalah yang menjadihambatan saat ini.

Dewasa ini, banyak daerah di negara kita yang sudah mulai menerapkansistem bercocok tanam secara hidroponiks, terutama didaerah perkotaanyang tidak memiliki lahan yang cukup untuk pertanian, hal ini juga bisa menjadi alternatif bagi para petani diluar sana yang juga memiliki masalah yang sama yaitu kurangnya lahan untuk pertanian ,terlebih sistem bercocok tanam sevara hidroponik ini juga sangat mudah diterapkan karena hanya menggunakan media utamanya air dan pupuk hidroponik saja, hasil panennya pun cukup memuaskan karena jika dijualakan memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada harga jual hasil panen yang ditanam di dalam tanah.


Selain itu hasil panen sistemnbercocok tanam ini dianggap lebih sehat karena memiliki lebih sedikit hama daripada yang ditanam dilahan yang luas, karena penanaman dilahan yang luas pasti menggunakan berbagai macam jenis pupuk yang disebabkan oleh perbedaan struktur tanah di setiap daerah di Indonesia, sebagai contohnya, kita bisa mengambil salah satu contoh jenis tanah yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian di Indonesia seperti tanah vulkania dengan jenis andosol yang peka terhadap erosi dan sangat subur, tanah yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa,Bali, Lombok,Halmahera, Sulawesi dan NTB ini nyatanya sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian, atau tanah vulkanis jenis regosol yang memiliki butir yang kasar, dan kadar bahan organik yang rendah.

Tanah jenis ini tersebar di daerah sekitar gunung berapi, pantai dan pesisir yangmeliputi pulau Sumatea, Jawa, dan Nusa Tenggara ini nyatanya tak kalahcocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa, selain itu masih ada juga tanah vulkanis jenis aluvial yang tersebar di Kalimantan, Sumatra, Jawa, Halmahera, Sulawesi dan Papua yang cocok jika digunakan untuk pertanian sawah dan palawija, tanah humus, tanah gambut (tanah jenis ini paling sering digunakan untuk pertanian pasang surut),tanah pedzol (tanah ini paling cocok jika digunakan untuk lahan pertanian palawija), tanah laterit, tanah renzina(tanah jenis ini paling cocok untuk lahan pertanian tegalan), dan untuk pupuknya kita bisa memakai pupuk dengan bahan yang ramah lingkungan seperti pupuk hijau,pupuk kandang, dan pupuk kompos,kemudian untuk pertanian didaerah-daerah miring kita bisa membangunterassering.

Terasering ialah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yangdiciptakan untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan ekskavasi dan pengurugantanah melintang lereng. Tujuan penciptaan teras ialah untukmeminimalisir kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesarperesapanair, sampai-sampai kehilangan tanah berkurang. Terdapatsekian banyak cara mekanik dalam menyangga erosi air dan angin. 

Cara utama ialah dengan menyusun mulsa tanah dengan teknik menyusungabungan dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; danmenyusun penahan aliran air,contohnya dengan menyusun teras-teras diperbukitan (terasering) dan pertanian berkontur. Penanaman padaterasering dilaksanakan dengan menciptakan teras-teras yangdilaksanakan untuk meminimalisir panjang lereng dan menyangga ataumemperkecil aliran permukaan supaya air bisa meresap ke dalam tanah. Kondisi lereng yang diciptakan bertangga tangga yang dapatdipakai padatimbunan atau yang tinggi dan bermanfaat untuk:

-- Menambah stabilitas lereng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun