"Nanti kalian akan mengetahuinya sendiri. Sekarang belum saatnya. Paling penting adalah keberhasilan dari misi kalian terlebih dahulu. Ras manusia sedang menuju jurang kehancurannya. Kalian tidak boleh gagal."
Akiko, Cecilia, dan Lian Xi sedari tadi hanya mendengarkan tanya jawab antara Andalas dan Luigi tanpa mengeluarkan komentar sedikitpun. Masing-masing sedang mencerna dalam otaknya siapa sesungguhnya Dokter Adli Aslan, apa yang dimaksud dengan Alamo, dan kenapa sepertinya mantan Direktur Jenderal WHO itu seolah punya sumberdaya luar biasa dari sisi finansial dan kapasitas manusia?
Limo itu tiba di sebuah hotel megah yang berada di pusat kota. Tidak jauh dari kantor SNB Jenewa. Luigi mempersilahkan semuanya turun dan mengatakan bahwa kamar sudah direservasi atas namanya. Luigi menyerahkan kunci kamar suite kepada Cecilia. Mereka kembali akan berempat dalam kamar yang sama.
"Suite yang kupesan ini punya 3 kamar terpisah. Andalas sudah biasa tidur di sofa. Jangan khawatirkan dia."
Keempat sekawan yang kelelahan itu masuk lobi hotel dan hendak menuju lift ketika terdengar sebuah ledakan dahsyat di luar. Andalas seketika berlari sambil berteriak kepada Akiko agar melindungi Cecilia.
Limousine itu terbakar hebat. Andalas terpaku di beranda lobi hotel. Luigi.....
Andalas merasakan sebuah getar di saku celananya. Ada panggilan masuk.
"Jangan terpaku di situ! Mereka akan tahu kalau kalian selamat tak kurang suatu apa!"
Andalas tercengang. Ini suara Luigi.
Bogor, 17 Mei 2020
* * ****