Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wawancara Kematian

21 Oktober 2018   09:38 Diperbarui: 21 Oktober 2018   10:19 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.deathinjune.net

Tuan Baron merinding. Perempuan ini memang benar psikopat gila.

----

"Anda berjuluk ratu kematian, sudah berapa banyak kematian melewati tangan anda dan tidak melalui malaikat?" tanpa basa basi Tuan Baron mencecar perempuan cantik bermuka es di hadapannya.

Perempuan itu, melemparkan puncak musim dingin ke muka Tuan Baron. Mendengus pelan. Pertanyaan remeh. Dia tidak harus menjawabnya.

Tuan Baron memperbaiki kesalahannya,"dimanakah anda berada ketika lelaki yang mengikuti anda itu ditemukan mati di apartemen anda?"

Perempuan berjuluk ratu kematian itu tersenyum. Senyuman siberia.

"Aku ada di hatinya tentu saja. dan hatinya....ada padaku."

Sejenak Tuan Baron mengrenyitkan dahinya. Lalu mengusap dadanya. Ya ampuun, benar-benar gila!

----

Wawancara terakhir. Tersangka paling akhir. Gadis manis yang sudut bibirnya membentuk belati.

"Nona, apa yang menjadi latar belakang kejadian sehingga kau membantu majikanmu membunuh orang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun