Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagi yang Lezat dan Hangat

11 Mei 2018   05:56 Diperbarui: 11 Mei 2018   08:07 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay)

sesederhana tembang lawas dinyanyikan

oleh sinden dengan rambut mulai beruban

mengantarkan cerita zaman dahulu

ketika lampu-lampu masih bersumbu

Kehangatan pagi dibagikan

secara cuma-cuma

kepada orang-orang yang terbangun cepat

lepas dari mimpi yang menambat erat

sekuat tali galangan tempat kapal merapat

Pagi akan selalu terasa lezat

di lidah orang-orang yang tak gampang meludah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun