Dalam media baru, komunikasi antarpribadi dipadukan dengan komunikasi massa. Ini disebut sebagai komunikasi massa karena menjangkau khalayak global. Bersamaan dengan itu, komunikasi interpersonal digunakan karena komunikasi dikembangkan, diarahkan, dan diserap pada tingkat manusia.
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi antara dua individu atau komunikasi yang bersifat interpersonal secara kontekstual. Komunikasi interpersonal secara kualitatif berbeda dari komunikasi kelompok, meskipun terjadi dalam kelompok kecil. Komunikasi antarpribadi memerlukan partisipasi penuh dari semua pihak. Kontak interpersonal secara efektif dihentikan ketika salah satu peserta menarik diri dari wacana. Ini juga berlaku untuk media sosial.Â
Di media sosial, komunikasi tidak interaktif jika pihak yang diminta untuk berkomunikasi menarik diri dari wacana saat ini. Asumsikan bahwa tidak ada informasi yang dipertukarkan. Dalam situasi ini, sumber informasi, pemilik akun media sosial, hanya berkomunikasi satu arah. Namun, komunikasi interpersonal terjadi ketika pihak lain membalas apa yang ditulisnya, dan interaksi pun terjadi.
Komunikasi online memungkinkan banyak orang untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang intim. Karena komunikasi online mendorong individu untuk lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya dan membiarkan dirinya dikenal oleh orang lain. Komunikasi media sosial tidak terikat waktu, siang atau malam. Pihak-pihak yang terlibat dapat terus berpartisipasi secara aktif. Selain itu, kita tidak dibatasi oleh ruang dan dapat berkomunikasi dengan siapa pun di dunia.
KESIMPULAN
Dengan meneliti benda-benda berwujud dan formal, kita dapat menentukan apa itu sains dan apa itu alam. Epistemologi memungkinkan manusia untuk lebih selektif dalam penerimaan pesan komunikasinya. Akhirnya, komunikasi dapat diselidiki melalui lensa aksiologi atau kegunaan ilmu komunikasi. Aksiologi memungkinkan kita untuk memahami beberapa tujuan komunikasi, yaitu sebagai sumber informasi, hiburan, pendidikan, dan pengaruh.Â
Sementara komunikasi di media sosial telah berkembang luas dan fleksibel, fleksibilitas ini harus dikekang untuk memaksimalkan manfaatnya. Pengendalian diri memang akan diperoleh dengan mengikuti etika komunikasi yang kuat. Masih ada kekhawatiran tentang potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh media online dan internet dengan penyebaran berbagai ideologi atau sudut pandang yang tidak didasarkan pada gagasan ideologi suatu negara melalui media online.