Banyak riset yang menunjukkan beragam faedah sensory play. Beruntung sebagai member Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim) karena bisa antusias mengikuti event "Sensory Play bersama Buah Hati".Â
Acara ini dihelat Minggu 23 February 2025, di Sensory Park, Jl. Mulyosari  Surabaya. Yup, orang tua tentu bakal berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati. Berburu aneka kegiatan dan saran para pakar untuk mendukung proses tumbuh kembang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak cukup pesat pada tiga tahun awal kehidupannya. Anak sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan melalui panca indranya. Nah, orang tua bisa memberikan stimulasi yang tepat melalui sensory play. Â
Sebelum membahas manfaatnya, ayo kita kupas terlebih dulu definisi "Sensory play atau permainan sensorik" lebih dalam.Â
Apa itu Sensory Play?
Ini adalah permainan atau kegiatan yang memberikan stimulasi pada pancaindra anak, yaitu penglihatan (mata), pendengaran (telinga), peraba (kulit), penciuman (hidung), dan pengecap (lidah).Â
Ada sejumlah contoh aktivitas sensory play yang bisa diberikan untuk buah hati seperti bermain dengan pasir, slime, atau adonan kue misalnya. Ini bisa mengajarkan anak beragam tekstur benda yang terdapat di sekitar. Adapun untuk mengajarkan perihal warna dan bentuk, kita bisa mengajak anak bermain dengan beragam jenis kacang.
Orang tua juga bisa membiarkan anak untuk makan sendiri, jadi rada berantakan atau kotor tidak masalah. Makan sendiri bisa mengajarkan anak untuk bermain tebak rasa, bentuk atau warna. Anak juga sekaligus belajar mengenal bau, tekstur, warna dari apa yang dia konsumsi.
Masih banyak ide sensory play lainnya. Bisa bermain dengan menumpuk gelas plastik berwarna. Atau orang tua mengajak anak bermain dengan benda yang mengeluarkan suara ketika dipukul, seperti: panci, baskom, dll.
Sensory play sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Permainan ini bisa membantu membangun koneksi antar saraf di otaknya. Anak juga terlatih memecahkan masalah. Meski memang tidak semua orang tua memberikan ruang kepada anak untuk bermain dengan hal-hal yang sudah disebutkan di atas.Â
Manfaat Sensory Play
Sebenarnya penggambaran di atas sudah bisa dilihat bagaimana sensory play dengan segala manfaatnya. Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat sensory play adalah:
(1) Menambah kosa kata dan keterampilan bahasa
Orang tua harus aktif mengajak anak ngobrol ketika melakukan sensory play. Ketika mengarahkan anak untuk menuang air ke dalam gelas, misalnya. Otak anak akan mengingat segala hal yang ia lihat, dengar, sentuh.
(2) Melatih keterampilan motorik kasar
Keterampilan motorik kasar harus dilatih, ya. Ini adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot tubuh yang besar untuk bergerak. Stimulasi pancaindra yang bisa dilakukan adalah: bermain petak umpet, games lempar tangkap bola, dan sebangsanya.
(3) Mengasah keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus lebih melibatkan otot kecil untuk melakukan berbagai tindakan. Misalnya, menulis, mengikat tali sepatu, dan sebagainya.
(4) Mengoptimalkan perkembangan kognitif
Perkembangan otak anak bisa dirangsang melalui sejumlah permainan sensorik. Anak belajar untuk berpikir lebih dalam dan kritis saat menyelesaikan suatu masalah. Â
(5) Mengontrol emosi
Ketika melakukan sensory play, anak akan relatif lebih tenang. Ini karena manfaat sensory play bisa mengontrol emosi anak. Anak belajar lebih fokus.
***Â
Well, memberikan kegiatan sensory play untuk anak memang tidak akan terlihat secara langsung begitu saja, tetapi setelah beberapa tahun kemudian akan memberikan manfaat seperti yang tertulis di atas.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI