Orang tua harus aktif mengajak anak ngobrol ketika melakukan sensory play. Ketika mengarahkan anak untuk menuang air ke dalam gelas, misalnya. Otak anak akan mengingat segala hal yang ia lihat, dengar, sentuh.
(2) Melatih keterampilan motorik kasar
Keterampilan motorik kasar harus dilatih, ya. Ini adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot tubuh yang besar untuk bergerak. Stimulasi pancaindra yang bisa dilakukan adalah: bermain petak umpet, games lempar tangkap bola, dan sebangsanya.
(3) Mengasah keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus lebih melibatkan otot kecil untuk melakukan berbagai tindakan. Misalnya, menulis, mengikat tali sepatu, dan sebagainya.
(4) Mengoptimalkan perkembangan kognitif
Perkembangan otak anak bisa dirangsang melalui sejumlah permainan sensorik. Anak belajar untuk berpikir lebih dalam dan kritis saat menyelesaikan suatu masalah. Â
(5) Mengontrol emosi
Ketika melakukan sensory play, anak akan relatif lebih tenang. Ini karena manfaat sensory play bisa mengontrol emosi anak. Anak belajar lebih fokus.
***Â
Well, memberikan kegiatan sensory play untuk anak memang tidak akan terlihat secara langsung begitu saja, tetapi setelah beberapa tahun kemudian akan memberikan manfaat seperti yang tertulis di atas.Â