Apakah pernah terbayangkan oleh Kompasianer bagaimana rasanya membesarkan anak seorang diri? Kira-kira bagaimana rasanya harus memikul dua peran sekaligus: pencari nafkah dan pengasuh utama?
Selain itu, pernahkah kamu bertemu seorang single parent yang kisahnya begitu menginspirasi kamu?
Menjadi seorang ibu atau ayah tunggal bukanlah pilihan yang mudah. Ada banyak cerita di balik status itu yang kadang bisa terasa berat bahkan sejak dibayangkan.
Apalagi menjadi single parent adalah pilihan: entah karena perceraian, pasangan yang sudah tiada, atau keputusan berani untuk membesarkan anak seorang diri.
Namun, satu hal yang sama: perjuangan seorang single parent selalu layak diapresiasi.
Di tengah berbagai tantangan---mulai dari finansial, stigma sosial, hingga menjaga keseimbangan antara peran sebagai pencari nafkah sekaligus pengasuh---banyak single parent yang tetap tegar berdiri.
Mereka berjuang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi masa depan anak-anak yang mereka cintai.
Lalu, bagaimana rasanya berada di posisi itu? Apakah ada momen ketika dunia terasa begitu berat, tapi senyum anak menjadi alasan untuk bangkit lagi?
Ada pengalaman berharga yang membuat perjalanan ini penuh syukur dan kebahagiaan? Silakan tambah label Perjuangan Single Parent (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI