Sedang waktu semakin cemburu
Pada gelembung musim
Yang senantiasa diam
Di antara relung matamu
Antara kamu dan musim
Selalu berseteru pada muara kemarau
Yang kadang nanar
Di tubuh waktu
Dan berakar di nadimu
Antara kamu dan puisi
Selalu lahir rindu
Dari rahim kata
Yang diam dan berdiam
Di senja tubuhmu
Musim selalu bereuni
Dengan kata dalam rahim dadamu
Menunggu rindu lahir
Menjadi puisi
Dan menjadi kamu.
Jakarta, 120117
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!